Jakarta, tvOnenews.com - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, menegaskan bahwa pemerintah akan menampung setiap kritik dan masukan dari para penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk yang disampaikan melalui surat-surat kreatif dari para pelajar.
"Di berbagai tempat, surat-surat itu unik dan penuh gaya khas anak-anak. Meski meniru dari berita atau cerita sebelumnya, ini adalah bentuk tulus dari rasa terima kasih mereka," ujar Prita, Jumat (17/1), melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan di Jakarta.
Surat Kaleng, Cermin Harapan dan Kreativitas Pelajar
Contoh menarik ditemukan dalam program MBG yang berlangsung di SDN 7 Subagan dan MTsN Karangasem, Bali. Para siswa menyampaikan respons mereka dengan cara yang kreatif.
“Terima kasih nasi gratisnya, Pak. Maaf kalau tahu dan sayurnya tidak saya makan karena kurang suka. Besok menunya yang lebih enak ya, Pak,” tulis salah satu siswa.
Ada juga yang meminta tambahan lauk seperti sosis, susu, atau sambal. Bahkan, seorang siswa menulis, “Terima kasih makanan gratisnya. Saya ingin ditambahkan Teh Botol.”
Menurut Prita, fenomena serupa juga terlihat di wilayah lain yang menjalankan program MBG. Sebagian besar surat berisi ucapan terima kasih, tetapi ada juga yang menyampaikan permintaan khusus untuk menu selanjutnya.
Dokumentasi Masukan untuk Peningkatan Program
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, yang melakukan kunjungan kerja ke sekolah di Bali, menemukan sejumlah surat kaleng ini dan menilai bahwa masukan-masukan tersebut sangat berharga untuk evaluasi program.
“Setiap masukan, baik ucapan terima kasih maupun permintaan menu, adalah cerminan kebutuhan anak-anak. Hal ini menjadi bahan penting untuk meningkatkan kualitas program di masa depan,” tegas Arifatul.
Ia juga mengapresiasi kejujuran dan antusiasme anak-anak yang merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
“Surat-surat kecil ini menunjukkan bahwa mereka merasa didengar. Harapannya, program MBG tidak hanya memperbaiki gizi tetapi juga menciptakan komunikasi positif antara pemerintah dan masyarakat,” lanjutnya.
Komitmen Pemerintah untuk Perbaikan Program
Dalam dua pekan pelaksanaannya, program MBG di Karangasem diawasi langsung oleh pemerintah untuk memastikan keberhasilan.
Pemerintah juga membuka ruang seluas-luasnya bagi anak-anak di seluruh daerah pelaksanaan untuk menyampaikan ide dan masukan mereka, baik secara langsung maupun melalui surat.
“Ini adalah wujud nyata perhatian pemerintah untuk terus menyempurnakan program ini,” tutup Prita.
Dengan pendekatan yang responsif, program MBG tidak hanya menjadi solusi gizi tetapi juga jembatan komunikasi yang membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. (ant/aag)
Load more