Solo, tvOnenews.com - Kemeriahan perayaan Imlek tahun ini terasa istimewa di Kota Solo, Jawa Tengah. Ribuan lampion dengan berbagai bentuk dan warna menghiasi sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Pasar Gede, memancarkan kehangatan budaya Tionghoa di tengah kota yang penuh toleransi.
Ketua Panitia Bersama Imlek 2025 Kota Solo, Sumartono Hadinoto, mengungkapkan bahwa sebanyak 5.000 lampion telah terpasang, termasuk di depan Balai Kota Surakarta dan Jembatan Kalipepe.
“Lampion-lampion ini hadir dalam berbagai warna, seperti merah, hijau, kuning, dan biru. Ada juga lampion berbentuk Shio, dewa-dewi, hingga Buddha Ketawa yang menambah daya tarik kawasan Pasar Gede,” ujar Sumartono, Minggu (19/1/2025).
Tidak hanya itu, gapura khas Imlek dan lampion Master Ular lengkap dengan caping dan kipas menjadi ikon unik yang menarik perhatian pengunjung.
Semua ini dirancang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Kirab Grebeg Sudiro dijadwalkan berlangsung pada 26 Januari, sementara penyalaan kembang api malam Tahun Baru Imlek pada 28 Januari akan berlangsung lebih lama, yaitu 30 menit.
“Kirab Barongsai juga akan hadir sebagai simbol tolak bala sekaligus hiburan yang memukau warga,” tambah Sumartono.
Tema Imlek tahun ini, "Imlek dan Kebhinnekaan Kota Solo," mencerminkan harmoni dan penghargaan terhadap keberagaman di Solo.
“Pemerintah Kota Surakarta memberikan ruang untuk semua perayaan hari besar, menunjukkan betapa toleransi dijunjung tinggi di Solo. Mari bersama-sama mem-branding Solo sebagai kota yang penuh keharmonisan,” tutupnya.
Solo tak hanya merayakan Imlek, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai kota yang memancarkan semangat kebhinnekaan dan harmoni antarbudaya. (ant/aag)
Load more