Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono melakukan pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada Senin (20/1/2025).
Adapun pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri KKP, Laksamana Madya (Purn) TNI Didit Herdiawan Ashaf beserta staf jajaran TNI AL.
Terkait pertemuan ini, Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan TNI AL mengenai evaluasi soal pagar laut, di Tangerang.
Kemudian Sakti menjelaskan tindak lanjut yang akan dilakukan yakni akan melakukan rapat koordinasi dengan Bupati Tangerang dan kembali melakukan pembongkaran pagar laut.
“Jadi kita akan memberikan batasan waktu sampai dengan besok Rabu pagi. Kita akan rapat koordinasi dengan Bupati, lalu siangnya kita akan melakukan tindakan pembongkaran,” ungkap Sakti.
Dalam kesempatan yang sama, KSAL, Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan bahwa dalam pertemuan ini dilakukan evaluasi bersama Kementerian KKP untuk mencari cara yang baik dalam membantu kesulitan masyarakat terkait pagar laut tersebut.
“Jadi pagi ini kami bersama pak Menteri dengan pak Wamen melaksanakan evaluasi bagaiman cara yang baik, aman, cepat, praktis untuk bisa mempercepat membantu kesulitan masyarakat nelayan,” ungkap Ali.
“Karena itu instruksi dari bapak Presiden, harus bisa membantu kesulitan masyarakat,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa pihaknya kembali melanjutkan pembongkaran pagar laut sepanjang 30 kilometer di pantai wilayah Tangerang, Banten.
“(Pembongkaran) lanjut,” singkat Agus, kepada wartawan, pada Minggu (19/1/2025).
Meskipun Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meminta pencabutan pagar laut untuk ditunda, Agus menyebutkan bahwa pembongkaran ini dilakukan lantaran sudah perintah dari Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Sudah perintah Presiden,” tegas Agus.
Sementara itu Agus menerangkan bahwa dengan adanya pagar laut ini, masyarakat yang akan melakukan aktivitas mencari ikan terganggu.
Sehingga jika pembongkaran telah selesai diharapkan masyarakat dapat kembali mencari ikan di laut.
“Masyarakat yang mau mencari ikan tidak ada akses. Sehingga dibuka supaya masyarakat bisa mencari ikan di laut,” tuturnya.
Kemudian Agus belum dapat memastikan waktu selesai pembongkaran ini. Namun ia mengungkapkan dalam waktu secepatnya akan dituntaskan.
“Target selesai secepatnya,” tukas Agus. (ars/muu)
Load more