Atip menjelaskan, pembelajaran pada Ramadan ada dua metode, yakni pembelajaran di rumah dan pembelajaran di sekolah.
Menurut dia, dua metode pembelajaran tersebut sebelumnya sudah ada, karena kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan selama satu minggu pada awal Ramadan yang disebut dengan pembelajaran di rumah, dan selanjutnya pembelajaran di sekolah.
"Ini juga kan memberi kesempatan untuk siswa-siswa yang nonmuslim, mereka juga tidak bisa dipaksakan ikut. Di samping itu juga soal ketuntasan pembelajaran," ujarnya.
"Intinya kita bukan libur Ramadan, tetapi pembelajaran di bulan Ramadan. Ada pembelajaran di rumah dan di sekolah,"jelasnya. (ant/dpi)
Load more