Jakarta, tvOnenews.com - Pria asal China yang viral karena selipkan uang Rp500 ribu di dalam paspornya untuk menyogok petugas Bandara Soekarno Hatta kini kembali berulah.
WNA Cina itu kembali viral diduga menyuap anggota lalu lintas Polri. Berdasar video yang dilihat tvOnenews.com, pria tersebut tengah diberhentikan oleh polisi lalu lintas untuk diminta menunjukkan surat izin mengemudi (SIM) nya.
Namun setelanjutnya pria tersebut mengaku dimintai uang oleh polisi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Komjen Purnawirawan Agus Andrianto mengatakan pihaknya tengah memeriksa yang bersangkutan.
"Ini sedang diperiksa untuk klarifikasi, besok tunggu releasenya ya," ucap Menteri Agus saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).
Sebelumnya, viral di sosial media terkait warga negara asing (WNA) asal China hendak datang ke Indonesia.
Hal itu viral di sosial media Instagram. Tampak dalam video, pria asal China itu menyelipkan uang rupiah sebesar Rp500 ribu ke dalam paspornya.
Kemudian, terlihat sang pria tengah di bandara dan petugas Imigrasi.
"Maksudnya apa ya turis warga negara cina nyelipin duit Rp500 ribu," tulis caption akun tersebut.
Sementara Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Indonesia, Komjen Purnawirawan Agus Andrianto mengatakan pihaknya tengah mencari WNA itu.
Dimana, pihaknya bakal mengklarifikasi terkait maksud konten pria tersebut.
"Sedang kita cari dan klarifikasi, kalau bener pegawai ya pasti kita tindak, kepada yang bersangkutan saya lihat motifnya memang mempermalukan, bukan hanya konten tentang imigrasi tapi juga Polri dan mungkin menyasar yg lain, akan kami deportasi dan tangkal," katanya kepada awak media, ditulis Senin 20 Januari 2025.
"Saat ini kami cekal di semua tapi agar kita bisa klarifikasi kebenaran unggahan yabg bersangkutan," lanjutnya.
Agus menegaskan, pihaknya tidak akan mentoleransi apabila kejadian yang menyimpang dan mempermalukan Indonesia.
"Kita tidak kasih tolerir penyimpangan Pegawai namun juga kami tidak rela Bangsa ini dipermalukan (membaca niat pelaku)," tegasnya.(rpi/muu)
Load more