Tiba-tiba ia mendengar suara letusan dan seketika semuanya dipenuhi lumpur. Nasirin pun sempat tak sadarkan diri.
Ketika ia terbangun, dirinya sudah tertutup lumpur dan berada sekitar 200 meter dari lokasi awal.
Tempatnya bekerja pun sudah rata dengan tanah, tak tampak lagi bentuknya.
"Teman saya juga bangun. kita mau nyari hidup ke mana? saya bilang sama dia," cerita Nasirin.
Setelah itu, temannya mengusulkan agar mereka berlindung di sebuah pemancingan.
Sesampai di pemancingan itu ternyata banyak orang yang juga berteduh. Nasirin dan temannya pun diajak masuk dan diberi air minum.
Tiba-tiba suara letusan terdengar lagi dan tempat pemancingan itu langsung tergulung longsor.
Load more