Nurul menuturkan pelatihan tersebut mengacu pada standar global dan aplikasi praktis berdasarkan petunjuk dari Project Management Institute (PMI).
Ia menjelaskan pelatihan yang terstandarisasi ini menjamin setiap sumberdaya dapat berkontribusi nyata bagi keberhasilan proyek.
“Sertifikasi seperti CAPM dan PMP bukan hanya sekadar pencapaian profesional, sertifikasi ini juga dapat membantu tim memiliki pemahaman bahasa dan kerangka kerja yang sama, sehingga mereka bisa mengatasi tantangan yang lebih kompleks dan tetap berpegang pada standar praktik internasional. Ini sangat penting saat Indonesia memasuki fase baru dalam pengembangan proyek strategis," ungkapnya.
Nurul mengatakan PMI menggambarkan kesuksesan proyek sebagai nilai sebanding dengan usaha dan biaya yang dikeluarkan.
Menurutnya perspektif ini tidak hanya melihat keberhasilan dari segi scope, schedule, dan budget, tetapi juga proyek memberikan nilai nyata kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
Tak hanya itu, kata Nurul, studi ini menunjukkan empat faktor penting dalam kesuksesan proyek yakni mengelola persepsi pemangku kepentingan, bertanggung jawab atas hasil, mengevaluasi kembali parameter proyek, dan melihat dari sudut pandang yang lebih luas untuk memahami dampak jangka panjang.
“Penekanan pada stakeholders value dan kemampuan beradaptasi yang diungkapkan dalam laporan PMI ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh sektor swasta Indonesia," pungkasnya. (raa)
Load more