LSI menggunakan dua pendekatan untuk menghasilkan laporan ini: LSI Weight Scoring Model dan Aplikasi LSI Internet.
Weight Scoring Model adalah pendekatan evaluasi berbasis bobot, yang dirancang untuk menilai kebijakan secara holistik. Ia dikembangkan banyak peneliti, antara lain, Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an.
Dengan datangnya teknologi digital dan Artificial Intelligence, LSI Denny JA mengembangkan model ini.
Untuk 100 Hari Prabowo-Gibran, kami memberi porsi proporsional pada lima dimensi utama: dampak strategis, dampak langsung, keberlanjutan, sentimen publik, dan dukungan politik.
"Dengan memberi bobot pada setiap aspek, model ini mencerminkan realitas kompleks sebuah kebijakan, baik dari sisi teknokratis maupun persepsi masyarakat," ujar Ardian.
Keunggulan utamanya terletak pada keadilan evaluasi—menggabungkan data kuantitatif dan kualitas dampak.
Inovasi ini, disertai aplikasi digital, menjadikan Weight Scoring Model sebagai alat yang revolusioner, membuka wawasan baru dalam membaca keberhasilan atau kegagalan pemerintahan di era modern.
Model pertama menentukan ranking program positif melalui kriteria berbobot yang mencakup dampak strategis (30%), dampak langsung (25%), keberlanjutan dan efisiensi (20%), sentimen publik (15%), serta dukungan politik dan internasional (10%).
Setiap kebijakan diberi skor 1-9. Nilai 9 untuk skor paling positif.
Kriteria dipilih berdasarkan relevansi isu terhadap tantangan nasional seperti stunting, ketahanan pangan, dan reformasi pendidikan. Bobot ditetapkan untuk memastikan keadilan dalam mengevaluasi dampak langsung dan strategis, serta sentimen publik.
Model kedua menganalisis frekuensi serta sentimen percakapan daring antara 20 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025.
Kombinasi metodologi ini memberikan gambaran kuantitatif dan kualitatif terhadap program yang dievaluasi.
Berikut 9 Program unggulan Prabowo yang dinilai positif:
Load more