Jakarta, tvOnenews.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik penangkapan empat pelaku tawuran berinisial MH alias H (19), HR alias A alias K (19), F (19), HR alias A alias K (19) yang melakukan penyiraman air ke anggota polisi di wilayah Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada Kamis (16/1/2025).
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang mengatakan bahwa keempat pelaku berasal dari dua kelompok.
“Kami perlu menerangkan disini bahwa dua kelompok ini yaitu kelompok SCBD dan kelompok Pasundan sampai dengan hari ini kami terus melakukan penyidikan bagaimana gerak-gerik, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ini,” ucap Victor, saat konferensi pers, pada Sabtu (25/1/2025).
Lebih lanjut Vicor menyebutkan bahwa kelompok SCB ini memiliki anggota atau followers sejumlah 5.695.
“Isi dari kegiatan-kegiatan dari kelompok SCBD ini cukup meresakan, mereka terindikasi kuat melakukan beberapa kali tawuran di daerah Jakarta maupun di daerah Tanggerang,” ucap Victor.
Victor menegaskan bahwa saat ini pohaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai keterlibatan dari para tersangka ini maupun anggota lain yang tergabung di kelompok SCBD.
“Kami juga sudah melakukan upaya untuk melakukan pemeriksaan atau panggilan terhadap orang tua atau keluarga dari anggota yang tergabung dari kelompok SCBD ini, bila tidak terlibat secara aktif seperti keempat tersangka ini agar dilakukan pembinaan oleh keluarga,” tegas Victor.
Untuk diketahui, Polisi berhasil meringkus empat pemuda pelaku penyiraman air ke anggota polisi saat membubarkan tawuran di wilayah Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada Kamis (16/1/2025).
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang mengatakan bahwa empat tersangka tersebut berinisial MH alias H (19), HR alias A alias K (19), F (19), HR alias A alias K (19).
“Keempat tersangka ini adalah pelaku aktif yang melakukan tindak pidana,” jelas Victor, saat konferensi pers, pada Sabtu (25/1/2025).
Lebih lanjut Victor mengatakan bahwa keempat pelaku memiliki peran yang berbeda saat melancarkan aksinya. Tersangka MH alias H berperan untuk membeli cairan kimia atau cairan air keras.
“Tersangka juga perannya memberikan senjata tajam jenis celurit kepada
tersangka inisial F, kemudian melakukan penyiraman cairan kimia berbahaya atau air keras kepada petugas kepolisian,” jelas Victor.
Sementara itu tersangka HR juga berperan melakukan penyiraman cairan kimia berbahaya atau air keras kepada petugas kepolisian atau mitra dari kepolisian.
“Tersangka inisial F perannya membawa senjata tajam jenis celurit, kemudian melakukan penganiayaan dengan melakukan senjata tajam tersebut kurang lebih sebanyak 2 kali,” ungkap Victor.
Selain itu Victor menyebutkan tersangka inisial RA memiliki peran melakukan
pencurian sepeda motor milik dari anggota kepolisian.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi menuturkan bahwa dalam penangkapan ini pihak kepolisian menyita sebanyak 28 barang bukti.
“Barang bukti yang berhasil disita terdiri dari pakaian para terduga pelaku atau tersangka, handphone, senjata tajam dua buah botol yang ditemukan di TKP yang diduga menjadi wadah dari cairan yang digunakan untuk menyiram dua orang korban,” ungkap Alvino.
Kemudian atas perbuatannya tersebut, para tersangka dikenakan Pasal 214 KUHP dan atau Pasal 365 subsidier Pasal 362 KUHP dan atau Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara. (ars/ebs)
Load more