Trunoyudo membeberkan sejumlah yahap penipuan yang dilakukan oleh para pelaku.
Pertama penargetan, pelaku mengidentifikasi korban potensial melalui media sosial.
Kedua, membangun kepercayaan, edukasi investasi diberikan dengan data palsu yang meyakinkan.
Ketiga, eksekusi penipuan. Dalam tahap ini korban mulai diminta mentransfer dana ke akun yang mencurigakan.
Keempat penipuan lanjutan. Saat korban mencoba menarik dana, mereka diminta membayar biaya tambahan untuk proses "verifikasi".
Dan terakhir adalah menghilang. Pelaku memutus kontak dan menghilangkan jejak.
"Banyak korban yang akhirnya kehilangan seluruh dana mereka setelah aplikasi palsu menunjukkan nilai investasi yang terus naik, namun uang tidak bisa ditarik. Bahkan, ada yang menerima dokumen palsu dari lembaga keuangan luar negeri, yang seolah-olah memvalidasi transaksi mereka," terang Trunoyudo.
Load more