Palopo, tvOnenews.com - Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin beserta PJU dan Polisi Santri menghadiri peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Masjid Baburrahmah, Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur, Palopo, Sabtu (25/1/2025) malam.
Kegiatan ini, dihadiri Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin tak lain untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan memupuk rasa persaudaraan hingga meningkatkan keimanan serta meningkatkan kualitas ibadah.
"Hal ini tak lain bentuk dari Polri Presisi dan melaksanakan cooling system di tengah masyarakat," ujar Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin, Sabtu (25/1/2025).
Jadi acara ini, kata dia, diisi dengan ceramah dari ustaz Jauhar, tentang hikmah Isra Mi'raj dan sholawatan yang dipimpin Habib Faisal dilanjutkan do'a jelang memasuki bulan suci Ramadan 1446 H," lanjutnya.
Selain itu, kata dia, warga dan polisi berdoa kapada Allah SWT untuk keselamatan Kamtibmas di wilayah hukum Polres Palopo.
"Kegiatan peringatan Isra Mi'raj sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah, meningkatkan tali silaturahim, dan ibadah – ibadah sunah lainnya, sekaligus menanamkan semangat pengabdian dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara," ucapnya.
Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin berharap dengan kegiatan ini bisa membawa hubungan yang baik antara polres palopo dan semua institusi keagamaan yang ada di Palopo dan meningkatkan silaturrahmi.
Di samping itu, ustaz Jauhar mengajak umat muslim Palopo harus banyak bersyukur kepada Allah SWT tidak hanya dalam bentuk ucapan namun perlu diimplemetasikan dengan berbuat segala kebaikan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Seperti diketahui, Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Selanjutnya, Nabi Muhammad menuju langit ke tujuh kemudian ke sidratul muntaha.
Dalam perjalanan ini Nabi Muhammad mendapatkan perintah sholat 5 waktu. Isra dan Mi’raj terjadi dalam satu malam, di mana Rasulullah dibawa oleh malaikat Jibril dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Ini disebut Isra’.
Di sana, Rasulullah bertemu dengan para nabi yang datang sebelumnya dan bersama-sama melaksanakan salat, menunjukkan persatuan umat muslim.
Setelah itu, Rasulullah melakukan Mikraj, yaitu perjalanan ke langit. Melalui tujuh lapis langit, beliau bertemu dengan para nabi dan akhirnya berada di hadapan Allah.
Di sana, Allah menetapkan kewajiban salat lima waktu sehari semalam.
“Dari Isra dan Mi’raj, kita bisa ambil beberapa pelajaran. Pertama, menghargai keajaiban perjalanan malam Rasulullah sebagai bukti kebesaran Allah. Kedua, menyadari pentingnya persatuan umat Islam dalam salat. Ketiga, merenungkan kewajiban shalat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah,” katanya. (aag)
Load more