Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan Warehouse Management System (WMS) sebagai solusi digital inovatif untuk memantau ketersediaan dan distribusi ikan di Indonesia.
Sistem ini dirancang untuk mendukung hilirisasi perikanan secara efisien sekaligus memperkuat program prioritas Presiden Prabowo Subianto, seperti swasembada pangan dan peningkatan gizi nasional.
Menurut Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, WMS menjadi basis data penting yang memberikan informasi stok ikan secara real-time.
"Data ini bukan hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga mendukung industri perikanan," ujar Budi di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Budi menjelaskan, sistem informasi cold storage berbasis WMS sangat vital untuk menjaga kualitas ikan, mengingat sifatnya sebagai bahan pangan mudah rusak (perishable food).
Oleh karena itu, ia mendorong pengelola gudang beku untuk segera mengurus Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) demi menjaga standar mutu. "Gudang beku ibarat gudang protein yang berperan mempertahankan kualitas ikan," tambahnya.
WMS, Gabungan Teknologi IoT dan Aplikasi Digital
Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki, menjelaskan bahwa WMS mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) dan aplikasi digital untuk memantau isi gudang beku secara real-time.
Selain itu, WMS memungkinkan pemantauan keluar-masuk stok ikan secara harian, bulanan, hingga tahunan.
"WMS juga menjadi bagian dari Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (STELINA) yang kami kembangkan untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional," kata Berny. Saat ini, dari total 2.110 gudang beku dengan kapasitas 813.966 ton di Indonesia, baru 113 yang telah mengadopsi WMS.
Dalam forum sosialisasi yang digelar di Raiser, Cibinong, Bogor, Berny mengajak lebih banyak pelaku usaha untuk mengadopsi WMS.
“Melalui pemanfaatan pangan biru, kami mendukung penuh program prioritas Presiden RI,” tegasnya.
Ketua Koperasi Nelayan Saruma Pesisir Jaya, Ibnu M Soleman, mengapresiasi penerapan WMS yang dianggap sangat membantu pengelolaan hasil produksi perikanan. "WMS mempercepat proses penanganan hasil produksi dan mendukung kelancaran usaha koperasi," kata Ibnu.
Sementara itu, Wading Riana dari Koperasi Mina Muara Sejahtera menyebut bahwa sistem ini telah mendukung operasional gudang beku berkapasitas 10 ton untuk pasar lokal dan Unit Pengolah Ikan (UPI) berkapasitas 120 ton untuk pasar internasional. "Ekspansi ini membuka peluang peningkatan pendapatan sekaligus memperkuat daya saing menghadapi tantangan ekonomi," ungkapnya.
KKP Dukung Hilirisasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa sektor kelautan dan perikanan siap berkontribusi dalam program hilirisasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Komoditas utama seperti udang, rumput laut, tilapia, dan tuna akan menjadi fokus peningkatan produksi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan teknologi seperti WMS, diharapkan sektor perikanan Indonesia dapat semakin berdaya saing di tingkat global. (aag)
Load more