Sejak awal, kata dia, di peta daring itu tidak pernah tertulis nama Pantai Serangan sehingga siapa saja bisa menandai sebuah tempat dengan nama yang diinginkan.
Dia menduga kondisi ini terjadi saat hendak pembukaan WWF ke-10 pada Mei 2024 lalu dimana panitia forum air dunia itu menamai Pantai Serangan dengan Pantai Kura-Kura Bali untuk memudahkan 3.000 delegasi mencari lokasi pembukaan konferensi.
“Sejak acara itu sampai sekarang tidak ada yang ganti atau cabut namanya. Ini bukan didaftarkan, tapi siapa saja bisa taruh nama di sana. Seperti di atasnya juga ada Jalan Pantai Serangan padahal itu cuma proyek kita tidak ada jalannya. Jadi siapa saja bisa membuat (nama). Tidak ada niat kesengajaan,” ujarnya.
Saat ditanya soal rencana anggota DPR meninjau langsung dan meminta klarifikasi, PT BTID mengaku siap.
Sebab, kata dia, selama ini KEK Kura-Kura Bali dekat dengan pemerintah dan kerap dijadikan area pertemuan pejabat penting.
Load more