Pada 2022, titik Pantai Anom telah bergeser ke laut, dan citra terbaru Januari 2025 menunjukkan bahwa lokasi yang sama kini sepenuhnya berada di dalam laut.
Ancaman ini kian menakutkan dengan potensi banjir rob yang diumumkan BMKG. Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, memperingatkan bahwa degradasi tanah akibat abrasi membuka jalan bagi rob untuk merambah ke daratan.
“Jika degradasi tanah terjadi, air laut bisa masuk ke daratan saat fase rob, menyebabkan pencemaran air, lingkungan, hingga menyebarkan penyakit menular,” jelasnya.
Eko menegaskan bahwa upaya pemerintah, seperti pembuatan tanggul dan rumah pompa, hanya menjadi solusi sementara yang terbatas pada area kecil. Ia berharap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Giant Sea Wall segera terwujud sebagai solusi jangka panjang.
“Dengan dibangunnya Giant Sea Wall, dampaknya akan jauh lebih luas, terutama bagi daerah-daerah yang sering terdampak rob,” ucap Eko.
Masyarakat pesisir Tangerang kini berharap solusi nyata segera hadir untuk melindungi wilayah mereka dari ancaman abrasi dan rob yang semakin parah. (agr/iwh)
Load more