Jatim, tvOnenews.com - Rochmat Tri Hartanto alias Antok (32) kini menjadi sorotan publik setelah aksi keji pembunuhan dan mutilasi yang dilakukannya terhadap Uswatun Khasanah (29) terungkap.
Kasus ini bermula dari temuan koper berisi tubuh tanpa kepala dan kaki di Desa Dapdapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025).
Kemudian, polisi bergerak cepat setelah Antok ditangkap. Penemuan potongan tubuh korban terjadi di beberapa lokasi berbeda:
- Desa Sampung, Ponorogo: Kedua kaki korban ditemukan dalam plastik.
- Desa Slawe, Trenggalek: Kepala korban ditemukan di bawah jembatan.
Menurut Humas RSUD dr. Harjono Sugianto, potongan tubuh yang ditemukan warga telah dibawa ke kamar jenazah untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tak hanya itu saja, pihak kepolisian juga beberkan fakta-fakta mencengankan kasus ini.
Awal Peristiwa hingga Pembuangan Korban
Pembunuhan bermula pada Minggu (19/1/2025). Setelah dicekik hingga tewas di sebuah hotel di Kediri, Antok menyimpan mayat korban di rumah kosongnya di Tulungagung selama dua hari.
Pada Selasa (21/1/2025), ia memulai aksinya membuang potongan tubuh ke berbagai lokasi menggunakan mobil sewaan.
Motif di Balik Kekejaman
Polisi mengungkap, motif Antok adalah sakit hati dan cemburu. Ia merasa korban memasukkan pria lain ke kamar kosnya dan kerap meminta uang.
"Tersangka mengaku kesal dan cemburu. Faktor ini yang memicu tindakannya," ungkap Kombes Farman.
Modus Manipulasi dan Rencana Eksekusi
Antok mengaku sebagai suami siri korban untuk menghindari kecurigaan orang sekitar.
Ia bahkan memilih hotel sebagai tempat pembunuhan karena dianggap "aman" untuk menjalankan aksinya.
Pisau Buah Jadi Alat Mutilasi
Fakta mengejutkan lainnya, tersangka menggunakan pisau buah untuk memutilasi korban.
Pisau itu sempat dibawa pulang dan digunakan ibunya untuk memasak.
Saat ini, polisi telah mengirimkan alat bukti tersebut ke forensik guna memastikan kebenaran pengakuan Antok.
Kasus ini tidak hanya menyita perhatian publik karena kekejamannya, tetapi juga kompleksitas dan manipulasi pelaku.
Pihak kepolisian terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap seluruh fakta di balik peristiwa tragis ini. (aag)
Load more