Bogor, tvOnenews.com - Salah satu keluarga terduga pelaku pembunuhan Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto sempat mendatangi rumah Frisya Aurelya alias FA (16) agar kasus yang menjerat anak bos Klinik Laboratorium Prodia, diselesaikan secara kekeluargaan.
Saat ditemui kampung halamannya di Kampung Garisul Kidul, Desa Kalongsawa, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pihak keluarga meminta agar kasus yang menewaskan FA segera tuntas, meskipun salah satu keluarga pelaku sempat berkunjung untuk melakukan perundingan damai secara kekeluargaan.
Menurut ibu FA, Yeyen Yelis mengatakan, setelah terjadi peristiwa nahas yang menimpa anak kandungnya, salah satu keluarga pelaku mendatangi kediamannya yang berada di Jakarta.
"Iya pihak keluarga pelaku sempet datang ke rumah saya yang di Jakarta dan secara kekeluargaan ibaratkanya damai. Jadi enggak ada masalah lagi," ujarnya, Rabu (29/01).
Lebih lanjut, ia menuturkan, saat menyambangi kediamannya keluarga pelaku memberikan santunan kepada dirinya.
"Iya keluarga pelaku memberikan santunan, ibaratkan takjiah kepada kami," paparnya.
Ia berharap agar kasus tersebut segera tuntas dan segera selesai. Hal tersebut tentunya membuat keluarga terpukul.
"Saya berharap kasusnya selesai dan cepet beres," tuntasnya.
FA Tinggalkan Satu Anak Balita
Kepergian FA (16) menyisakan luka mendalam bagi kedua orang tuanya.
Bagaimana tidak FA ternyata meninggalkan seorang anak berusia satu tahun berjenis kelamin perempuan.
FA diduga overdosis setelah dicekoki narkoba dan dilecehkan hingga tewas di salah satu kamar hotel di wilayah Senopati, Jakarta Selatan.
Ayah kandung FA, Radiman mengatakan, selama masa hidupnya FA di mata keluarga memiliki prilaku baik dan bersifat manja terhadap kedua orang tuanya.
"Selama ini almarhum baik ya, udah gitu orangnya juga agak manja, kalau makan harus disuapin. Intinya anaknya baik dan kalau minta apa-apa harus diturutin," ungkapnya saat ditemui di rumah neneknya FA, di Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Menurutnya, setelah melahirkan sang buah hati, FA memilih bekerja untuk meringankan beban ekonomi keluarga, hingga akhirnya ditemukan tewas di kamar hotel.
"Iya sempat bekerja, tapi saya enggak tahu kerjanya dimana, kadang suka minta uang buat naik ojol untuk berangkat kerja," paparnya.
Kemudian itu, ia menuturkan, selama masa hidupnya FA kerap memberikan sejumlah uang kepada ibunya untuk meringankan beban ekonomi serta kebutuhan sang buah hati.
"Kadang kalau ada rezeki suka ngasih ke ibunya, kalau soal uang saya tidak begitu ikut campur jadi kalau ngasih ke ibunya aja," jelasnya.
Atas kejadian tersebut FA meninggalkan dua orang saudara kandung dan satu orang anak perempuan serta kedua orang tuannya.
"Ninggali dua saudara kandung dan satu anak perempuannya," tuntasnya.(ehl/muu)
Load more