Bogor, tvOnenews.com - Semasa hidupnya FA korban wanita dicekoki narkoba serta diperkosa hingga tewas, oleh anak bos Klinik Laboratorium Prodia merupakan sosok remaja yang humoris dan sempat mengenyam pendidikan agama di salah satu Pondok Pesantren di wilayah Jasinga, Kabupaten Bogor.
"Pas wabah Covid-19. Almarhumah sempat mondok di salah satu pondok pesantren di wilayah Jasinga, selama satu tahun lebih sambil mengenyam di bangku Sekolah Menengah Pertama," kata Radiman sambil menangis dan mengenang putri tercintanya.
Menurutnya, keinginan untuk melanjutkan pendidikan agama tersebut merupakan keinginan FA, bahkan tanpa ada desakan dari pihak keluarga.
"Itu keinginan dari Almarhumah untuk melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren," ujarnya.
Kemudian, ia menuturkan, selama hidupnya putri tercintanya merupakan sosok yang humoris dan ceria serta manja terhadap dirinya.
"Anaknya baik, humoris, manja dan sangat sayang kepada adenya sama anaknya," katanya.
Atas kejadian tersebut, ia mengatakan, sangat terpukul dan tidak menyangka putri yang ia cintai tewas mengenaskan.
"Dengan kejadian ini memang membuat kami terluka dan terpukul, orang tua mana yang rela kehilangan anaknya dan tentunya merasa kehilangan," paparnya.
Sementara itu, pihak keluarga menyerahkan semua perkara kasus FA terhadap kuasa hukum, sehingga selesai dengan tuntas.
"Saya serahkan semuanya kepada kuasa hukum saya dan lebih paham terkait permasalah ini," tuntasnya.
Sebelumnya, pada tanggal 24 April, 2024. FA (16) ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di wilayah Senopati, Jakarta Selatan, dengan kondisi mengenaskan akibat dicekoki narkoba bahkan dilecehkan oleh kedua pelaku yakni. Arif Nugroho (AN) alias Bastian dan Muhammad Bayu Hartanto. (eh/ebs)
Load more