Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni mengunjungi Wihara Amurva Bhumi, Karet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2).
Pada saat kedatangannya, ia disambut oleh aksi barongsai dan selanjutnya menuju ke salah satu ruangan untuk melakukan dialog dengan para pengurus Vihara.
Usai berdiskusi, Raja Juli bercerita soal dirinya pernah menangani kasus sengketa tanah di Vihara tersebut saat menjadi Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Jadi ini sudah tua sekali (Vihara), sudah banyak menghasilkan, menyirami nilai-nilai spiritualitas kepada warga Buddhis, Khonghucu, maupun Tao ya, tapi kemudian ada mafia tanah yang berusaha mengambil persis jalan masuknya," kata dia kepada wartawan.
Raja Juli mengaku, bahwa dalam proses tersebut, dirinya turut andil dalam memenangkan sengketa lahan tersebut, sehingga akhirnya tanah itu menjadi akses pintu masuk.
"Jadi, tanah Amurva Bumi, terutama di bagian depan sana itu, ketika saya menjadi Wamen ATR/BPN, itu ada sengketa dengan sebuah perusahaan besar. Saya ketika itu berusaha membantu, karena saya yakin Amurfa Bumi ini sudah berdiri 100 tahun secara formal," jelasnya.
Load more