Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk level 4 pada Instruksi Mendagri Tito Karnavian yang terbaru bertambah dari 4 daerah menjadi 7 daerah.
"Dalam Inmendagri Nomor 13 Tahun 2022 untuk Jawa-Bali terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada pada Level 4," kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA lewat pesan elektronik di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Tujuh daerah yang kini berstatus PPKM level 4 adalah Kota Cilegon, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Tegal, Kota Salatiga, Kota Magelang, dan Kota Madiun.
Berlandaskan pada rekomendasi World Health Organization (WHO), PPKM level 4 dikhususkan untuk wilayah yang kasus aktifnya mencapai 150 kasus per 100 ribu penduduk, lebih dari 30 kasus dirawat di rumah sakit per 100 ribu penduduk, serta lebih dari 5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk.
Safrizal menjelaskan selain demi memberikan perlindungan kepada masyarakat, pencapaian target vaksinasi juga menjadi tolok ukur dalam penentuan level daerah.
Safrizal menyebutkan perpanjangan PPKM Jawa-Bali berlaku 1-7 Maret 2022, sedangkan untuk wilayah luar Jawa-Bali berlaku 1-14 Maret 2022.
Aturan tentang perpanjangan PPKM itu diatur melalui Inmendagri Nomor 13 dan Inmendagri Nomor 14 Tahun 2022.
Selain peningkatan pada level 4, Safrizal juga menyebutkan, daerah yang naik ke level 3 bertambah dari 99 daerah menjadi 108 daerah.
Sedangkan untuk daerah pada Level 2 menurut dia mengalami penurunan dari 25 daerah menjadi 13 daerah, dan masih belum ada daerah yang berada di Level 1.
Dia menjelaskan untuk pengaturan PPKM di luar Jawa-Bali ada peningkatan jumlah daerah yang berada pada level 3 dari 118 daerah menjadi 320 daerah. Sedangkan, daerah evel 2 dari 205 menjadi 63 daerah dan level 1 mengalami penurunan dari 63 menjadi 3 daerah.
“Secara objektif, kalau kita lihat memang jumlah daerah di level 3 dan 4 mengalami peningkatan, itu karena syarat vaksinasi yang kita perketat sebagai upaya percepatan vaksinasi di seluruh daerah," ujarnya.
Tapi, menurut dia tren dari gelombang Covid-19 kali ini optimistis diperkirakan akan menurun pada pekan depan.
"Kita optimis bahwa tren peningkatan tersebut akan menurun mulai minggu depan sejalan dengan pelandaian kasus terkonfirmasi," ujar Safrizal. (ant/act)
Load more