Meskipun penanaman agroforestri pangan menjadi solusi bagi ketahanan pangan, penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian hutan.
Hutan Indonesia tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga berfungsi sebagai penyangga ekosistem yang vital untuk pengaturan iklim, penyerapan karbon, dan perlindungan keanekaragaman hayati.
“Program perhutanan sosial dalam penanaman agroforestri memberi manfaat langsung bagi masyarakat dengan memberdayakan mereka sebagai pengelola kawasan hutan. Pengelolaan yang hati-hati dan bijaksana sangat diperlukan untuk menghindari dampak negatif pada ekosistem dan kesejahteraan masyarakat lokal,” jelasnya.
Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan energi yang berkelanjutan, Eko Margana menegaskan pentingnya pemahaman ekosistem hutan, serta penerapan teknologi pertanian yang tepat guna. Indonesia diharapkan dapat menciptakan masa depan yang lebih mandiri dalam bidang pangan dan energi tanpa merusak lingkungan.
“Sehingga keberhasilan program ini akan dirasakan tidak hanya oleh generasi saat ini, tetapi juga oleh generasi yang akan datang,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menggelar penanaman agroforestri pangan secara serentak di 17 provinsi di seluruh Indonesia pada Selasa (4/2/2025).
Kegiatan ini mencakup penanaman padi lahan kering serta Tanaman Serbaguna atau Multipurpose Tree Species (MPTS). Pusat pelaksanaan acara berada di areal Hutan Kemasyarakatan KTH Tani Jaya 4, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dengan luas penanaman sekitar 5 hektare.
Load more