Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menegaskan pada Kamis (20/2) bahwa keputusan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio untuk tidak menghadiri pertemuan para menlu G20 di Johannesburg bukan merupakan bentuk boikot.
Menurut Ramaphosa, ketidakhadiran Rubio bukanlah masalah besar karena pihak AS “masih diwakili di sini,” tetap menjadi “bagian dari G20,” dan akan ikut serta dalam diskusi.
Hal ini disampaikan Ramaphosa dalam konferensi pers setelah memberikan pidato di forum G20.
Menyoroti hubungan baik dan kemitraan dengan AS di berbagai bidang, termasuk perdagangan, politik, dan diplomasi, Ramaphosa menegaskan bahwa Afrika Selatan tetap berkomitmen menjaga hubungan baik dengan Washington.
Ia menambahkan bahwa “ketidakhadiran beberapa pemimpin bukanlah akhir dunia,” selama G20 masih dapat bersidang, membahas isu-isu utama, dan mencapai kesepakatan bersama.
Rubio sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak akan menghadiri pertemuan tersebut karena pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menghentikan bantuan untuk Afrika Selatan akibat UU baru tentang perampasan lahan serta keputusan Pretoria membawa Israel ke Mahkamah Internasional atas dugaan genosida di Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Ronald Lamola mengungkapkan pada awal pekan ini bahwa AS tidak menanggapi permintaan negaranya untuk melakukan pembicaraan terkait keputusan Trump tersebut.(ant/ree)
Load more