"Kami juga menjalin kemitraan dengan komunitas yang terdampak HIV/AIDS sebagai bagian dari strategi pengendalian kasus ini," tuturnya.
Sauki berharap melalui langkah tersebut jumlah kasus HIV/AIDS di Balangan dapat ditekan dan mengimbau masyarakat akan kesadaran menjaga serta melakukan tes kesehatan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel Husnul Hatimah mengungkapkan berdasarkan laporan jumlah penderita HIV/AIDS di Kalsel meningkat setiap tahun, 341 kasus pada 2020, 389 kasus pada 2021, 552 kasus pada 2022, dan 786 kasus pada 2023.
Hatimah mengungkapkan dari 13 kota/kabupaten di Provinsi Kalsel tercatat Kota Banjarmasin menduduki peringkat tertinggi jumlah penderita HIV/AIDS, sedangkan Kabupaten Barito Kuala (Batola) menduduki peringkat terendah jumlah penderita HIV/AIDS.(ant/ree)
Load more