Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Luar Negeri China menyebut negaranya tetap berupaya untuk memainkan peran konstruktif pasca debat panas antara Presiden AS Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Kami mengetahui (perdebatan itu). China akan terus memainkan peran konstruktif untuk melakukan penyelesaian lewat jalur politik agar terwujud perdamaian dalam krisis Ukraina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing mengutip Antara pada Selasa (4/3/2025).
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta wakilnya, JD Vance, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (28/2) di Gedung Putih berakhir dengan debat panas di hadapan media sehingga tidak menghasilkan kata sepakat.
Awalnya, Zelenskyy sebenarnya datang diundang ke Gedung Putih untuk menandatangani kesepakatan yang berisi Ukraina bersedia mengirimkan mineral logam tanah jarang ke AS. Kesepakatan itu dimasukkan agar AS tetap berpihak kepada Ukraina.
"China tidak memulai krisis Ukraina, dan juga tidak menjadi pihak di dalamnya. Kami mendukung semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai," tambah Lin Jian.
China, ungkap Lin Jian, berharap bahwa pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi yang berkelanjutan dan langgeng yang mempertimbangkan kepentingan masing-masing.
Pertemuan ketiganya itu awalnya berjalan lancar dan sopan, tapi menuju akhir Zelenskyy dan Trump yang didukung Vance saling melontarkan pernyataan-pernyataan sengit.
Load more