Ia juga mengatakan "Jumbo" dapat menjadi IP yang mendunia jika di sosialisasikan dengan baik dan didukung oleh semua pihak.
Kementerian Ekonomi Kreatif juga akan siap mendukung kreator Indonesia di setiap rantai ekosistem ekonomi kreatif, mulai dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, bahkan sampai perlindungan dan konservasi.
"Jadi memang ada ekosistemnya atau rantai nilainya seperti itu. Kadang memang pemerintah hadir di tahapan kreasi, tapi ada juga kadang-kadang hadir di tahapan distribusi seperti hari ini, tapi mungkin ada kalanya pada saat kreasi dan produksi si para kreator ini mungkin sudah ada jalan keluarnya tetapi nanti butuh lagi perlindungan pada saat konservasi atau pada saat dibajak, di situlah hadirnya pemerintah," bebernya.
Ia juga mendukung talenta muda di bidang animasi agar memproduksi sebanyak mungkin animasi yang selaras dengan budaya Indonesia.
Kementerian Ekonomi Kreatif saat ini juga terus berkomunikasi dengan para perguruan-perguruan tinggi termasuk pendidikan formal, non-formal, dan vokasi untuk terus mengembangkan kualitas dari animator.
Ia mengharapkan dengan berbagai kolaborasi dan dukungan akan semakin banyak lagi film berkualitas dan juga profesi animator juga akan menjadi lapangan pekerjaan yang juga menjadi favorit anak-anak muda Indonesia.
Film animasi "Jumbo" yang merupakan hasil karya lebih dari 400 kreator Indonesia dan dikerjakan selama 5 tahun, akan tayang di momen Lebaran 2025 di bioskop Indonesia dan juga di 17 negara lainnya.(ant/ree)
Load more