Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Energi Nasional, Prof. Herman Agustiawan, nenyebut meskipun Indonesia memiliki cadangan gas yang melimpah, pemanfaatannya masih sangat terbatas.
Menurutnya salah satu penyebab utama adalah lambatnya pembangunan infrastruktur, terutama untuk menyalurkan gas dari sumber lepas pantai (offshore) ke daerah yang membutuhkan pasokan di daratan.
“Keberadaan sumber energi di offshore membutuhkan infrastruktur yang luar biasa besar. Tanpa percepatan pembangunan, kita akan terus menghadapi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan,” ujar Herman dalam diskusi virtual bertajuk "Problematika Bisnis Gas Bumi Dalam Mendukung Swasembada Energi" dikutip Jumat (21/3/2025).
Herman juga mencatat bahwa sejak 2015, produksi gas Indonesia mengalami penurunan signifikan.
Produksi gas nasional turun rata-rata 2,38 persen per tahun, dari 8.078 MMSCFD pada 2015 menjadi 6.640 MMSCFD pada 2023.
Penurunan ini berpotensi memperburuk ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan gas di masa mendatang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan defisit pasokan.
Selain masalah infrastruktur, Herman juga menekankan pentingnya kepastian hukum dalam sektor migas.
Load more