Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, menyebutkan saat ini sudah ada lebih dari 200 titik yang siap mendukung penyelenggaraan sekolah rakyat, termasuk aset-aset Kemensos serta usulan dari pemerintah daerah.
“Sekolah rakyat kami mau melaporkan ke Presiden tentang perencanaan kami. Pertama, sudah ada 200 lebih titik yang siap mendukung penyelenggaraan sekolah rakyat, di samping aset-aset Kemensos. Yang kedua, juga usulan dari gubernur, bupati, dan wali kota,” ujar Saifullah Yusuf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).
Dari total usulan pemerintah daerah, sudah ada lebih dari 160 titik yang diajukan, dengan mayoritas berupa lahan di atas 5 hektare. Sisanya, berupa aset yang perlu direvitalisasi.
“Yang diusulkan gubernur, bupati, wali kota per detik ini sudah lebih 160 titik. Sebagian besar, 115 titik berupa tanah dengan ukuran 5 hektare ke atas, sebagian lagi berupa aset yang perlu direvitalisasi,” jelasnya.
Sebanyak 45 bangunan saat ini telah siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat dalam tahap pertama.
Jika Presiden Prabowo Subianto menyetujui tambahan dari daerah, jumlahnya bisa bertambah menjadi lebih dari 70 sekolah yang beroperasi tahun ini.
“Per hari ini ada 45 yang fix bangunan yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat tahap pertama. Mungkin nanti kalau disetujui Presiden, usulan dari daerah yang 38 itu juga akan kita coba asesmen, kita survei. Kalau cukup, maka nanti sekitar 70 lebih yang siap menyelenggarakan tahun ini,” tambah Saifullah Yusuf.
Mensos menegaskan bahwa tidak ada daerah prioritas dalam pembangunan Sekolah Rakyat.
Namun, Presiden mengarahkan agar setiap kabupaten dan kota memiliki minimal satu Sekolah Rakyat.
“Gak ada prioritas, tapi memang arahan Presiden ke depan, satu kabupaten satu Sekolah Rakyat, satu kota satu Sekolah Rakyat,” katanya.
Dengan rencana ini, Kemensos berharap akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu semakin luas dan merata di seluruh Indonesia.(agr/lkf)
Load more