Jakarta - Gempa bumi yang terjadi Senin (14/3/2022) di Nias Selatan
dengan parameter yang sudah diupdate yakni M 6.7, patut diwaspadai.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa yang mengguncang berpusat di tenggara Nias Selatan itu berpotensi destruktif.
"Gempa kuat M6.7 guncang Pulau Siberut Kep Mentawai - Kep. Batu Magnitudo Mag.6,7 bersumbaer di Zona Megathrust berpotensi destruktif," cuit Daryono Senin pagi.
Menurutnya, gempa tersebut terletak di Zona Seismic Gap (zona kekosongan gempa besar) sehingga perlu diwaspadai.
"Gempa besar terakhir berkekuatan M8,5 pada tahun 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu. Kita patut mewaspadai gempa ini, apakah sebagai gempa pembuka atau bukan, sulit diprediksi," tambahnya sambil mengunggah foto dengan caption "Future Megathrust".
Dia menambahkan bahwa gempa di zona megathrust tertarget hampir Magnitudo 9.
"Sumber gempa Magnitudo 6,7 pagi ini masih berada di zona Megathrust Mentawai-Siberut dgn Magnitudo tertarget M8,9," ujarnya lagi.
Hingga pukul 06.20 WIB, BMKG masih mencatat gempa susulan (aftershocks) di lokasi Pulau Siberut.
Daryono mengimbau masyarakat di pesisir untuk segera menjauh bila terjadi gempa yang lebih kuat.
"Sebagai langkah antisipasi, kepada masyarakat pesisir, jika terjadi gempa yang lebih kuat, lakukan upaya evakuasi mandiri dengan cara menjauh dari pantai tanpa menunggu Peringatan Dini Tsunami dari BMKG. Evakuasi mandiri adalah sebuah ikhtiar yang dapat menjamin keselamatan dari tsunami," pungkasnya. (act)
Load more