Surabaya, Jawa Timur - Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur mengungkapkan adanya sejumlah informasi dugaan penyalahgunaan plasma konvalesen yang dijadikan ajang bisnis dan penipuan.
“Terakhir ada informasi (plasma konvalesen) ternyata menjadi ajang bisnis, inilah yang barangkali menyimpang dari misi kemanusiaan. Informasi kami terima, ada penipuan sudah ditransfer terus kemudian donor tidak ada,” ujar Sekretaris PMI Jatim Edi Purwinarto dikonfirmasi di Surabaya.
Ia mengaku baru-baru ini menerima pesan singkat melalui WhatsApp berisi brosur yang menawarkan plasma konvalesen dengan harga yang dipatok terbilang sangat fantastis.
“Saya juga membaca ada tawaran Rp20 juta per kantong plasma konvalesen, ditawari brosur,” ucap mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur tersebut.
Terhadap persoalan penipuan, Edi tak menyebut rinci, hanya pihaknya telah mendapatkan informasi, seperti halnya ada warganet yang curhat kalau pelaku penipuan plasma konvalesen sering memanfaatkan media sosial.
Sementara itu, dr. Betty Agustuna Tambunan, Dewan Kehormatan PMI Jawa Timur, membenarkan adanya penyalahgunaan plasma konvalen.
"Jika memang ada keluarga yang akan mendonorkan darah plasma konvalesen itu dengan sukarela, atau tanpa adanya bayaran, walaupun ada donor pengganti, jika ada keluarga yang sakit. berhubungan donor untuk penyintas terkait plasma konvalesen tidak banyak, dan banyak nya broadcast-broadcast yang beredar terkait penipuan itu tidak harus terjadi".ujarnya Betty Jumat, (30/7). (San/cld/mii)
Load more