Lampung, 28/4 – Ditengan pandemi nilai ekspor komoditas pertanian di Lampung naik Rp1,5 triliun sehingga total menjadi Rp4 triliun. Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandarlampung mencatat kenaikan tersebut terjadi pada caturwulan pertama tahun 2021.
“Berdasarkan data Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST) Karantina Pertanian Lampung pada caturwulan pertama tahun 2021 tercatat ada kenaikan nilai ekspor komoditas pertanian milik Lampung," ujar Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muh Jumadh melalui keterangan tertulis di Bandarlampung, Rabu.
Ia menjelaskan nilai ekspor komoditas pertanian Lampung pada caturwulan pertama 2021 tersebut naik sebanyak Rp1,589 triliun sehingga total menjadi Rp4,063 triliun naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Pada caturwulan pertama ini Lampung melakukan ekspor sebanyak 540,62 ribu ton dengan nilai mencapai Rp4,063 triliun, meningkat Rp1,5 triliun dari periode sebelumnya yang hanya Rp2,474 triliun atau setara dengan 393,54 ribu ton, semua merupakan komoditas asli Lampung," katanya.
Ia mengatakan di Lampung sendiri terdapat sejumlah komoditas yang memiliki potensi ekspor cukup baik salah satunya biji lada dan kopi.
"Pada tahun 2020 tercatat ekspor biji kopi Lampung mencapai 237 juta kilogram (kg), dan biji lada mencapai 25 juta kg," ucapnya.
Menurutnya, selain terjadi kenaikan nilai dan volume ekspor, tercatat ada pula kenaikan pada jumlah sertifikat kesehatan komoditas pertanian yang diterbitkan pada caturwulan pertama tahun 2021 ini.
Load more