Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya N Bakrie menegaskan, Kadin sangat serius dalam hal mewujudkan dunia yang berperspektif net zero emisi.
"Di mana Bu Shinta selaku Ketua B20 Indonesia 2022, juga baru saja menghadiri COP26 pada November 2021 lalu," kata Anindya dalam telekonferensi, Rabu 16 Maret 2021.
Anindya mengatakan bahwa setelah forum bisnis B20 tersebut, Kadin Indonesia lebih bersemangat lagi untuk melakukan lebih banyak hal dan berjuang mewujudkan net zero emisi tersebut dengan memulai aksi implementasinya.
"Dan ini tentu salah satu hal yang kami coba lakukan, karena Indonesia harus mengambil bagian besar dalam inisiatif net zero tersebut," ujarnya.
Dia menambahkan, komitmen Kadin dalam isu net zero emisi ini bukan hanya ditujukan bagi level perusahaan. Tapi, juga bagi para pelaku usaha di level usaha kecil menengah (UKM).
"Karena kami juga ingin menginspirasi dan mendorong para pelaku UKM juga," kata Anindya
Langkah konkret lainnya diakui Anindya adalah bahwa rombongan Kadin Indonesia juga akan menuju Inggris pada minggu depan, untuk berpidato dan sekaligus mempromosikan B20. Dengan, mekanisme sebagaimana yang pernah diarahkan oleh Presiden Jokowi di perhelatan G20. Di mana, fokusnya adalah soal digitalisasi, energi terbarukan, serta kesehatan global.
Selain itu, penerapan isu net zero emisi ini dilakukan melalui penetrasi pada sektor transportasi umum. Khususnya pada penggunaan bus listrik di dalam armada Transjakarta.
"Karena ini menyumbang sekitar 26 persen (pengurangan) dari emisi karbon di negara kita. Maka kami mengucapkan terima kasih untuk Transjakarta yang memberi kita kemungkinan untuk melakukannya menghubungi bus listrik," ujar Anindya.
Meskipun baru memulainya dengan 30 armada bus listrik yang akan digunakan di empat koridor Transjakarta, namun Anindya memastikan bahwa jumlah itu hanyalah langkah awal saja.
"Karena Transjakarta memiliki sekitar 5.000 bus yang dioperasikannya saat ini, dan ke depannya akan berkembang lagi menjadi sekitar 10 ribu bus (listrik). Dan ini pun baru 10 ribu bus dari 220 ribu potensi bus listrik yang bisa digunakan di seluruh Indonesia," kata Anindya.
"Maka transportasi umum pastinya adalah tempat yang tepat untuk memulai langkah kita dalam mengimplementasikan net zero emisi, dan kita pasti ingin mengambil bagian di dalamnya," ujarnya.
Seperti diketahui, bus listrik tersebut dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti, sebagai hasil kerja sama antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dengan BYD Auto, Tiongkok. VKTR (dibaca: Vektor) diketahui merupakan entitas baru yang bergerak di bidang pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Sebagai spin-off dari PT Bakrie Autoparts anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). (viva/mii)
Load more