Jakarta - Ustadz Das'ad Latif mengajak seluruh warga khususnya umat muslim untuk lebih memperhatikan fakir miskin yang ada di sekitar. Hal tersebut menurut Das'ad Latif merupakan cara untuk menghindari kasus serupa Kanti Utami di kemudian hari.
"Ini sindiran bagi orang islam di sekitar," ujar Das'ad Latif dalam program Apa Kabar Indonesia Malam, Selasa (22/3/2022).
Menurut Das'ad Latif kasus Kanti Utami merupakan salah satu dari kurangnya perhatian dari sekitarnya.
"Penyakit sosial ini, jangan sampai mereka orang-orang fakir miskin depresi karena susah cari kerja, cari uang untuk memenuhi kebutuhan karena tidak ada bantuan orang-orang di sekitarnya yang padahal oleh Allah SWT diberikan kemampuan," katanya.
Das'ad mengingatkan, seorang muslim tidaklah boleh membiarkan fakir miskin yang ada di sekitarnya.
"Meskipun dia rajin sholat tahajud tiap malam, apalagi nanti bulan Ramadhan rajin ibadah tapi dia membiarkan orang fakir miskin yang ada di sekelilingnya, maka sesungguhnya dia bukan orang beriman yang sempurna, karena orang yang baik itu yang paling banyak manfaatnya buat orang lain," tandas Das'ad.
Das'ad Latif menambahkan, bahwa kasus tersebut haruslah juga menjadi pelajaran bagi Rukun Tetangga (RT), Majelis Ta'lim dan Kerabat.
"Daripada kita membangun rumah ibadah yang sudah bagus lebih baik kita bantu anak yatim dan fakir miskin yang ada di situ, Rukun Tetangga harus memantau, kerabat harus beri perhatian," ujar Das'ad Latif.
Selain itu Ustadz Das'ad Latif mengingatkan kepada seluruh suami bahwa selain memberi nafkah, betapa pentingnya suami mendidik anak dan istrinya.
"Suami dia akan bertanggung jawab. Ya memang penting mencari nafkah tapi jauh lebih penting mendidik anak dan istri sehingga ketika mencari nafkah tapi istri kita memiliki gangguan yang seperti ini tidak stabil emosinya maka suami bertanggung jawab," kata Das'ad Latif.
Das'ad juga mengingatkan kepada pemerintah agar memberikan bantuan tepat target agar para fakir miskin dapat terbantu sehingga tidak memunculkan depresi.
"Pemerintah kita kan punya bantuan sosial tapi sayang seribu sayang di kabupaten di kota Provinsi mereka yang diberikan bantuan terkadang tidak tepat," katanya.
Diketahui, Kanti Utami (35), seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah tega menggorok tiga anak kandungnya dengan alasan tak ingin anaknya hidup melarat.
Anak yang kedua yakni ARK (7) meninggal dunia di lokasi, sementara dua anak lainnya saat ini sedang dalam perawatan.(put)
Load more