Jakarta - Perubahan cat pesawat kepresidenan Indonesia 1 yang menelan anggaran hingga Rp2,1 miliar menuai polemik lantaran dianggap tak tepat dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia. Polemik ini ramai di berbagai media sosial, salah satunya twitter.
Salah satunya sebagaimana diungkapkan oleh pakar penerbangan Alvin Lie di akun twitternya.
"Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan. Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu. Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M," demikian kicauan Alvin Lie pada 2 Agustus 2021.
Cuitan Alvin Lie, hingga Rabu (4/8) siang sudah di-retweet oleh setidaknya 2.100 lebih akun twitter lain, dan mendapat tanggapan hampir mencapai seribu.
Sebagian tanggapan setuju dengan cuitan Alvin Lie, seperti disampaikan akun @AnikMurlina. ""Astaqfirlloh...byk hal yg lebih penting saat ini.. nasib para pekerja yg kena dampak ppkm.. sampe kapan kobdisi spt ini?? wahai para pemangku pemerintahan"
Sebagian lagi memuji perubahan cat pesawat kepresidenan. "Malah bagusan yang sekarang," demikian cuitan @ridwanhr.
Dan sebagian lainnya menanggapi dengan perbandingan proyek lain yang menelan dana besar. "Masih murah dibanding formula e yg cuma sehari tapi tak kunjung keliatan. Kemana uangnya?," demikian cuitan @fta_bms. (ito)
Load more