Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI telah menyetujui pemberian vaksin booster untuk Nakes, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
Terkait efektvitas jenis vaksin Moderna, pihak Moderna mengatakan pada Kamis (7/8) seperti yang dikutip Reuters, kemanjuran vaksin Covid-19 buatannya masih sekitar 93 persen setelah dosis kedua, hampir tak berubah dari efikasi 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis pertama.
Angka itu lebih baik ketimbang data yang dirilis rivalnya, Pfizer dan BioNTech, pekan lalu yang mengatakan efikasi vaksin mereka turun menjadi sekitar 84 persen enam bulan setelah suntikan kedua.
Kedua vaksin tersebut sama-sama berbasis teknologi messenger RNA (mRNA).
"Kami sangat senang kemanjuran vaksin COVID-19 kami stabil di 93 persen mulai empat hingga enam bulan," kata Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel dalam pernyataan.
"Durasi yang kuat ini akan menguntungkan ratusan juta orang yang telah disuntik vaksin Modern hingga saat ini."
Vaksin yang tahan lama membuat rentang waktu penyuntikan antardosis yang lebih panjang, terlepas dari perlu tidaknya pemberian dosis tambahan untuk mencegah Covid-19.
Otoritas kesehatan publik di seluruh dunia yang tengah bergumul dengan varian Delta masih berdebat apakah dosis tambahan aman, efektif, dan diperlukan.
Load more