Jakarta, 20/5 - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan semangat kebangkitan nasional mutlak diperlukan dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.
"Perlu semangat kebangsaan yang utuh dan kuat untuk menggelorakan kebangkitan nasional dalam perang besar melawan dan memberantas laten korupsi di negeri ini," kata Firli dalam keterangannya di Jakarta, Kamis memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap 20 Mei.
Ia mengatakan tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional, "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!" sangat tepat untuk merespons ragam permasalahan bangsa yang harus dihadapi bersama.
"Salah satu permasalahan berat bangsa saat ini adalah masih mewabahnya virus korupsi yang telah berurat akar di republik ini," kata Firli.
Ia mengatakan banyak pelajaran berharga dari esensi Hari Kebangkitan Nasional 2021 pada masa perjuangan kemerdekaan, masa kini, dan masa depan untuk merespons dinamika serta tantangan kehidupan berbangsa yang beraneka ragam suku, agama, dan ras serta tersebar dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
"Dengan semangat kebangsaan yang bulat dan kokoh, Insya Allah menjadi kekuatan besar yang menggugah nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme yang terkandung dalam Hari Kebangkitan Nasional dalam jihad melawan korupsi, kejahatan kemanusiaan yang jelas merusak setiap sendi dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Firli.
Firli meyakini ragam persoalan yang mendera negeri ini dapat dihadapi dan dilalui bersama apabila semua seluruh elemen bangsa mengimplementasikan esensi nilai-nilai kebangkitan nasional dan selalu menggelorakan semangat kebangsaan untuk persatuan dalam kehidupan sehari-hari.
"Selamat merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Dengan semangat antikorupsi, mari bersama kita bangkit dari segala keterpurukan dengan semangat kebangsaan yang kokoh, bangkit, dan terus maju menyongsong masa depan yang lebih baik lagi agar kesejahteraan umum dan kecerdasan dalam kehidupan bangsa kita semakin maju sesuai cita-cita didirikannya negara ini," ujar Firli.(act/ant)
Load more