“Ini semua membutuhkan soliditas nasional agar energi nasional kita terfokus, terpusat, menjadi kuat untuk menyelesaikan masalah-masalah dampak-dampak global dan kita bisa fokus dan berhasil sebagai Presidensi G20,” ujarnya.
Menurut Menkominfo, soal isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sudah cukup jelas disampaikan Presiden Joko Widodo. Menteri Johnny menyatakan jika masih ada sebagian masyarakat atau generasi muda dan mahasiswa yang belum yakin, maka bisa dikomunikasikan dengan baik.
“Saya kira saya juga untuk setiap saat selalu bersedia untuk menjembatani agar itu bisa dikomunikasikan dan dibicarakan. Menkopolhukam juga selalu terbuka kesempatannya untuk bisa berkomunikasi dan dialog,” tandasnya.
Menkominfo menegaskan demonstrasi dan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hal yang lumrah dan biasa terjadi di negara demokrasi seperti Indonesia. Namun, dalam situasi saat ini, hal itu perlu mempertimbangkan beberapa hal.
“Kita kan lagi dalam bulan puasa Ramadan. Tidak saja bulan puasa bagi umat muslim, (dalam beberapa waktu Ramadan) umat Kristen, umat Katolik pun juga demikian (berpuasa). Minggu depan adalah Pekan Suci menjelang Paskah, saat ini pun masih dalam bulan puasa umat Kristen,” tuturnya.
Menteri Johnny mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga suasana batin yang damai, sehingga situasi nasional di bulan suci Ramadan berjalan dengan baik. Bahkan Menkominfo mengharapkan aspirasi dan harapan dari generasi muda juga tersalurkan dengan baik.
“Sehingga harapan kami, tentunya besok kalau memang masih ada demonstrasi kita jaga sama-sama agar berlangsung dengan aman, tertib dan tidak mengganggu masyarakat. Dan lebih baik lagi, kalau itu bisa disalurkan melalui dialog, karena arahan dan sikap Bapak Presiden sudah cukup jelas yang berkaitan dengan tuntutan para mahasiswa,” ujarnya.
Load more