Jakarta - Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kelangkaan minyak goreng di pasar. Kondisi ini sangat menyulitkan masyarakat yang kemudian berimbas kepada naiknya harga jual minyak goreng.
Terhitung semenjak akhir 2021 sampai dengan 2022, harga minyak goreng terus meroket. Harga minyak goreng terus berfluktuasi sepanjang awal 2021 hingga akhirnya melabung bulan April 2021.
Awal November 2021, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam.
Berdasarkan keterangan dari Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam.
Selain itu, harga minyak di Indonesia menjadi mahal dikarenakan turunnya harga sawit pada semester dua, yang kemudian membuat suplai Crude Palm Oil (CPO) menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng.
Faktor ketiga yang menyebabkan kenaikan harga minyak goreng yang signifikan yakni adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30.
Faktor terakhir ialah dampak dari pandemi Covid-19, yang mengakibatkan logistik menjadi terganggu, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.
Load more