Lampung Selatan, tvOne
Kepala Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita, meminta masyarakat untuk tetap waspada dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau yang mengalami peningkatan status level III atau siaga, dengan jarak 5 kilometer dari kawah bibir pantai gunung.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita, dalam zoom meeting yang digelar BMKG dengan mengangkat tema perkembangan Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, serta potensi yang ditimbulkan Erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai langkah kesiapsiagaan masyarakat.
“Warga harus tetap warga dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau, terutama pada malam hari. Karena gelombang air laut tidak dapat terlihat dibandingkan pada siang hari,” kata Kepala Pusat BMKG, Dwikorita pada kegiatan Zoom Meeting, Senin (25/4/2022) malam.
Dwikorita menambahkan, pemerintah setempat harus menyiapkan kemungkinan terburuk yakni dengan melakukan pengecekan jalur-jalur evakuasi dan rambu-rambunya. Meskipun ini masih dalam level kesiapsiagaan, harus memastikan lokasi-lokasi evakuasi berfungsi dengan baik.
“Kita juga sudah menyiapkan peralatan berfungsi dengan baik. Belum ada potensi tsunami, tapi kita harus melakukan berbagai persiapan. BMKG bersama Kominfo akan memasang satelit untuk mempersiapkan jaringan komunikasi berjalan dengan baik bagi masyarakat di pulau yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari mengatakan jika ada kenaikan potensi erupsi dan menimbulkan dampak tsunami, akan dilakukan sejumlah upaya evakuasi. “Saat ini kita masih mengamati dan masih dalam kesiapsiagaan. Aksi yang dilakukan akan bergantung pada situasi gunung,” jelasnya.
Kepala BPBD Lampung Selatan, M Darmawan mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghimbau masyarakat yang terdampak tsunami pada tahun 2018 lalu, untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan isu-isu yang tidak benar. Pihaknya juga telah menyiapkan daerah evakuasi yakni di Desa Kunjir, tenis indoor Kalianda dan Kecamatan Sidomulyo.
“Kami sudah membagikan masker ke wilayah yang terdampak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau. Kami juga masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait status gunung,” jelasnya.
Diketahui, Pemerintah menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari waspada (Level II) menjadi siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB. Status itu meningkat setelah melihat hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas vulkanik secara signifikan. (Puj)
Load more