Strategi ini, kata Asep, dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hingga H+1 Lebaran.
Selain itu ,agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya.
Ia memperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7 hingga H+10 Lebaran dan setelah itu kembali ke rata-rata timbulan normal.
Pihaknya melakukan antisipasi peningkatan tonase tersebut yakni saat tukang gerobak yang sempat mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah rumah warga mulai dikirim ke TPS.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+10 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal," kata Asep.
Sementara itu, TPST Bantargebang tetap beroperasi 24 jam selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1443 Hijriah.
Asep menjelaskan, sebanyak 200 personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah TPST Bantargebang.
Load more