Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, status Gunung Anak Krakatau meningkat ke Level 3 atau Siaga dari sebelumnya Level 2 atau Waspada.
Kenaikan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut dan hingga saat ini masih dalam periode erupsi dan guguran/longsoran.
Dalam rangka Hazard Asessment (Identifikasi Bahaya), Menko PMK)Muhadjir Effendy, bersama Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala PVMBG Hendra Gunawan melakukan inspeksi gabungan ke Pulau Gunung Anak Krakatau melalui udara, pada Kamis (28/4).
Identifikasi bahaya yang dilakukan dalam inspeksi gabungan dengan melihat dari sisi bahaya primer maupun sekunder di Pulau Gunung Anak Krakatau.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, PVMBG dan BMKG, Gunung Anak Krakatau telah terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 17 detik, 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-10 mm, dominan 3 mm.
Secara umum aktivitas vulkanik seperti kegempaan, erupsi dan guguran/longsoran sejak Senin 25 April 2022 cenderung melandai.
Namun demikian, dalam posisi status Siaga (Level 3) masih terdapat kemungkinan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik secara mendadak. Masyarakat juga diimbau tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.(puj/chm)
Load more