Jakarta – Penurunan angka kasus COVID-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir, berdampak pada menurunya kebutuhan oksigen medis. Hal ini juga terlihat dari penjualan oksigen yang mulai kembali normal.
Salah satunya depo isi ulang oksigen di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, sejak dua minggu terakhir tak terlihat antrian di depo pengisian ulang oksigen.
Selain tak ada antrian disejumlah depo pengisian oksigen medis, harga oksigen pun berangsur-angsur kembali normal, dengan harga 20 ribu rupiah per kubik oksigen.
Meski demikian, pasokan untuk oksigen hingga saat ini masih kurang jika dibandingkan dengan sebelum naiknya kasus Covid-19. Tapi meski begitu, pasokan oksigen saat ini masih bisa memenuhi permintaan para pembeli yang datang.
Sebelumnya, Sejak Juni lalu, Jakarta menghadapi lonjakan kasus baru. Antisipasinya selain penyiapan fasilitas kesehatan (faskes) juga kesiapan rumah sakit.
Dari sisi faskes, sebenarnya sudah cukup banyak, yakni sebanyak 140 rumah sakut rujukan pasien COVID-19. Tetapi lonjakan kasus telah memaksa manajemen sebagian rumah sakit mengambil langkah darurat.
Hingga pertengahan Juli lalu, bukan hanya lorong atau selasar yang digunakan, tetapi didirikan tenda-tenda untuk perawatan pasien COVID-19. itu pertanda bahwa situasi sudah sedemikian gawat karena seluruh tempat di dalam rumah sakit rujukan telah penuh.
Meskipun sulit diprediksi kapan akan berakhir tetapi dengan ilmu dan data, tren saat ini bisa digunakan untuk membaca bagaimana ke depan. Dalam dua pekan terakhir tren kasus di Ibu Kota cenderung turun dengan tren cukup konsisten.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kasus COVID-19 di Ibu Kota sudah melandai. Itu karena nilai reproduksi efektif (Rt) mencapai tepat 1,0 berdasarkan kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Penghitungan terakhir dari tim FKM UI menunjukkan nilai Rt Jakarta tepat 1,0. Artinya pandemi melandai.
Meski melandai, namun diingatkan bahwa kasus COVID-19 di Ibu Kota belum berkurang. Karena itu, semua pihak harus berupaya menjaga agar kasus virus corona tidak naik lagi.(elv/mii/ant)
Load more