Jakarta - Kolonel Infanteri Priyanto meminta maaf pada keluarga korban sejoli nagreg yang tewas akibat perbuatannya. Dia juga menyatakan penyesalannya karena membuang jenazah kedua korban, Handi Saputra dan Salsabila, ke Sungai Serayu.
Priyanto juga menyampaikan penyesalannya karena telah mencoreng nama baik TNI.
"Kami sangat menyesal atas apa yang telah kami lakukan, kami sangat, sangat, merasa bersalah. Merasa sangat, sangat, sudah merusak nama institusi TNI, khususnya Angkatan Darat, dan sampai saat ini belum menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban," kata Priyanto.
Priyanto berharap keluarga korban dapat memaafkan perbuatannya. Dia mengakui perbuatannya merupakan tindakan keji. Priyanto juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Dalam nota pembelaannya, Priyanto meminta hukumannya diringankan. Dia membantah tuduhan pembunuhan berencana yang dibacakan Oditur Militer, karena meyakini para korban sudah meninggal dunia usai ditabrak, sebelum dibuang ke Sungai Serayu.
Oditur Militer Tinggi II Jakarta Kolonel Sus Wirdel Boy dalam tuntutannya yang dibacakan saat sidang bulan lalu menyampaikan Priyanto terbukti melakukan pembunuhan berencana sehingga ia meminta majelis hakim memvonis terdakwa penjara seumur hidup.
Menurut kuasa hukum, Priyanto hanya bersalah melanggar Pasal 181 KUHP sebagaimana masuk dalam dakwaan subsider ketiga Oditur. Pasal 181 KUHP mengatur hukuman menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian seseorang. Perbuatan pidana itu diancam hukuman penjara maksimal 9 bulan. (stg/act)
Load more