Menganut sistem multipartai, membuat Indonesia memiliki begitu banyak partai yang bertarung di pemilihan umum. Salah satunya adalah Partai Hanura.
Partai Hanura merupakan partai yang dibentuk pada 14 November 2006 dan diketuai oleh Oesman Sapta Odang. Dilansir dari situs resmi Partai Hanura, Partai Hanura adalah satu satunya partai yang berbasis Nasionalis-Religius yang mengedepankan hati nurani dalam setiap tindakan dan gerakan politik yang dilakukan.
Sudah terlibat dalam politik praktis selama 16 tahun, membuat Partai Hanura mempunyai rekam sejarah yang cukup panjang. Berikut adalah sejarah singkat dari Partai Hanura.
Sosok Jenderal TNI (Purn) Wiranto tak bisa dilepaskan dari sejarah Partai Hanura, Wiranto mendirikan Hanura pada 14 November 2006 bersama Yus Usman Sumanegara, Tuti Alawiyah, TNI Purn Fachrul Razi, dan tokoh-tokoh pendiri lainnya.
Wiranto mendirikan Partai Hanura setelah memutuskan berpisah dari Partai Golkar, keinginan Wiranto menjadi presiden membuatnya mencari kendaraan baru untuk Pilpres 2009.
Pembentukan Partai Hanura dilakukan pada sebuah pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006 dengan menyepakati delapan kesepakatan, diantaranya adalah :
a. Sehubungan dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional dan nasional serta kinerja pemerintahan RI selama ini, diisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil dalam mewujudkan amanat UUD 1945.
b. Dengan memperhatikan kinerja dari pemerintahan sekarang ini maka ada kemungkinan selama tiga tahun yang akan datang akan sulit mengharapkan perubahan yang cukup signifikan sehubungan dengan perbaikan nasib bangsa.
c. Karena itu perjuangan untuk mewujudkan sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk pemenuhan ambisi perorangan dan kelompok melainkan merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
d. Perjuangan yang dilakukan membutuhkan keberanian untuk penyusunan strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mengembalikan kemandirian dan kebanggaan sebagai bangsa.
e. Diperlukan kepemimpinan yang jujur, bijak, dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan dan keikhlasan sebagaimana para pendahulu berkumpul sebagai satu bangsa untuk mendapatkan kemerdekaan.
f. Mengembangkan semangat perjuangan yang artinya semua harus dapat memberikan yang terbaik bagi satu tujuan bersama, yaitu untuk membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas dan semata – mata bekerja untuk kepentingan rakyat.
g. Wadah perjuangan tersebut akan berada dalam sebuah partai politik.
h. Semoga Tuhan YME memberkati dan melindungi perjuangan yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas demi masa depan Indonesia yang kita cintai.
Tak lama berselang, Partai Hanura resmi dideklarasikan pada 21 Desember 2006.
Sejak didirikan pada tahun 2006, tak ada prestasi mentereng yang diraih oleh Partai Hanura. Catatan terbaiknya terletak pada keikutsertaan pertama mereka, yaitu Pemilu 2009 dengan raihan 17 kursi dengan persentase 3,77 persen suara.
Selanjutnya, Partai Hanura terus mengalami tren penurunan, pada Pemilu 2014 mereka mendapatkan 16 kursi, turun 1 kursi dari raihan sebelumnya. Namun, persentase yang diraih meningkat yaitu 5,26 persen suara.
Pada pemilu terakhir yakni Pemilu 2019, Partai Hanura gagal mendapatkan kursi karena hanya mendapat 1,54 persen suara. Partai Hanura tidak memenuhi ambang batas parlemen yakni 4 persen.
Demi menatap Pemilu 2024, DPP Partai Hanura menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dengan menghadirkan 34 Ketua DPD Partai Hanura seluruh Indonesia pada Jumat (22/4/2022).
a. Wiranto
Wiranto merupakan sosok yang paling berpengaruh bagi Partai Hanura. Ia mendirikan Partai Hanura bersama tokoh-tokoh lainnya sekaligus menjadi ketua umum pertama, jabatan ini ia emban selama 10 tahun, terhitung dari 21 Desember 2006 sampai dengan 21 Desember 2016.
Selain itu, Wiranto pernah menjabat sebagai Menko Polhukam masa jabatan 27 Juli 2016 sampai dengan 20 Oktober 2019. Lalu ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada pemerintahan Orde Baru periode 14 Maret 1998 sampai dengan 20 Oktober 1999.
Kini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-5, ia mulai menjabat pada 13 Desember 2019.
b. Oesman Sapta Odang
Oesman merupakan ketua umum kedua dari Partai Hanura, ia mulai menjabat pada 21 Desember 2016 hingga sekarang.
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI masa jabatan 8 Oktober 2014 sampai 1 Oktober 2019 yang saat itu diketuai oleh Zulkifli Hasan. Lalu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD pada periode 4 April 2017 sampai dengan 1 Oktober 2019. (mg3/ito)
Load more