LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)
Sumber :
  • tim tvOne

Yuk Mengenal Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)

Masa reformasi melahirkan berbagai partai di Indonesia, salah satunya Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Ketua Umum PKP saat ini dijabat oleh Yussuf Solichien

Selasa, 17 Mei 2022 - 12:37 WIB

Masa reformasi melahirkan berbagai partai di Indonesia, salah satunya Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). PKP hadir sebagai jawaban menghadapi krisis multidimensi yang telah melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.

PKP saat ini diketuai oleh Yussuf Solichien, Yussuf didapuk sebagai ketua umum melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pasca mundurnya Diaz Hendropriyono dari kursi ketua umum.

1. Sejarah Singkat PKP

Sejarah PKP berawal dari dibentuknya Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa (GKPB) pada 1998 yang dikomandoi oleh Siswono Yudhohusodo, Sarwono Kusumaatmadja, David Napitupulu, Tatto S. Pradjamanggala, beserta tokoh-tokoh lainnya. 

GKPB dibentuk atas desakan untuk mencari jalan keluar dari krisis multidimensi yang terjadi pada tahun 1998, kondisi Indonesia saat itu mengharuskan sekelompok putra-putra bangsa untuk bertindak,  meluruskan,  dan memperjuangkan terwujudnya cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga :

Setelahnya, sebagian dari penggagas GKPB yaitu Try Sutrisno, Edi Sudradjat, Tatto S. Pradjamanggala dan Hayono Isman  menginginkan pembentukan partai politik, karena mereka merasa perlu untuk mempertajam perjuangan GKPB melalui partisipasi dalam penentuan arah kebijakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara melalui Pemilu 1999.

Sementara itu, pelopor GKPB yang lain yakni Siswono Yudhohusodo, David Napitupulu, dan Sarwono Kusumaatmadja tetap melanjutkan perjuangan mereka melalui GKPB, mereka juga memberikan dukungan terhadap partai politik yang ingin dibentuk. 

Penyusunan Panitia Pembentukan Partai Politik akhirnya diumumkan pada 15 Desember 1998 di Gedung Jakarta Design Center dengan ketua  Edi Sudradjat dan Sekretaris Tatto S. Pradjamanggala. Selanjutnya pada 15 Januari 1999, diselenggarakanlah Deklarasi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

PKP yang merupakan pecahan Golkar berpendapat bahwa Golkar kurang kooperatif dengan gerakan reformasi yang saat itu aktif. PKP juga berpendapat bahwa sikap Golkar terhadap Pancasila dan UUD 1945 mengancam kesatuan Republik Indonesia.

Tercatat PKP merubah nama partainya sebanyak dua kali, pertama pada 2 September 2002 sebagai Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), lalu dikembalikan lagi menjadi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) pada 2 September 2021.

2. Kepesertaan Pemilu

Pada Pemilu 1999, PKP meraih 4 kursi dengan persentase 1,01 persen suara. Hasil ini tidak memenuhi syarat untuk maju dalam pemilu berikutnya, sehingga para anggota PKP membentuk partai baru dengan nama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Selanjutnya pada Pemilu 2004, PKP memperoleh 1 kursi dengan persentase 1,26 persen suara. Kemudian pada Pemilu 2009, PKP hanya memperoleh 0,90 persen suara, yang menandakan gagalnya mereka merebut satu kursi pun di Pemilu 2009. Pada pemilu tersebut Parliamentary Threshold (PT) diterapkan, yang berarti partai politik yang memperoleh suara kurang dari 2,5 persen tidak berhak memperoleh kursi di DPR.

Lalu Pemilu 2014, setelah sempat tidak lolos verifikasi faktual, PKP berhasil mengikuti Pemilu 2014 setelah gugatannya diterima oleh Pengadilan Tata Usaha Negara. Hasil PKP pada Pemilu 2014 juga tidak baik, PKP berakhir di posisi terakhir dengan memperoleh 0,91 persen suara, yang kembali menandakan PKP tidak berhak memperoleh kursi di DPR. Pada pemilu ini, PT naik di angka 3,5 persen.

Terakhir pada Pemilu 2019, PKP kembali meraih hasil miris dengan perolehan 0,22 persen suara, jumlah yang kurang dari batas minimal PT yakni 4 persen.

3. Tokoh Populer PKP

a. Edi Sudradjat 

Edi merupakan ketua umum PKP pertama, ia menjabat pada 15 Januari 1999 sampai dengan 1 Desember 2006. Jenderal TNI ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada masa Orde Baru dari 17 Maret 1993 sampai dengan 14 Maret 1998.

Jenderal (Purn) Edi Sudradjat diketahui telah meninggal dunia, ia meninggal sekitar pukul 13.15, 1 Desember 2006 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Dikabarkan ia meninggal karena gangguan paru-paru, jenazahnya Dimakamkan di TMP Kalibata.

b. Meutia Hatta

Meutia Hatta merupakan ketua umum PKP kedua, ia menjabat pada 14 Januari 2008 sampai dengan 13 April 2010.

Pada era pemerintahan SBY, ia dipercaya menjadi Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) pada 21 Oktober 2004 sampai dengan 20 Oktober 2009.

c. Yussuf Solichien

Yussuf adalah ketua umum PKP saat ini, ia menggantikan Diaz Hendropriyono yang mengundurkan diri. Ia mulai menjabat pada 21 Mei 2021. Selain berkarir sebagai politikus, Yussuf juga seorang Purnawirawan Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut. (mg3/ito)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Banyak Kritik untuk Prabowo, Waketum PAN: Orang Sinis Tak Perlu Ditanggapi

Banyak Kritik untuk Prabowo, Waketum PAN: Orang Sinis Tak Perlu Ditanggapi

Wakil Ketua Umum PAN Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan banyak kritik yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto belakangan ini yang tak perlu ditanggapi
Media China Tiba-tiba Kasih Bocoran ke Timnas Indonesia, Rencana Rahasia Saingan SKuad Shin Tae-yong Terbongkar

Media China Tiba-tiba Kasih Bocoran ke Timnas Indonesia, Rencana Rahasia Saingan SKuad Shin Tae-yong Terbongkar

Timnas Indonesia mendapat bocoran dari media China, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong akan berhadapan dengan China pada Juni 2025 lanjutan Kualifikasi.
Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Disukai Teman Pria Betrand Peto? Sikap Posesif Onyo Mucul dan Langsung Bilang: Hei...

Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Disukai Teman Pria Betrand Peto? Sikap Posesif Onyo Mucul dan Langsung Bilang: Hei...

Betrand Peto tunjukan sikap posesif kepada Sarwendah tatakala teman satu kampusnya menegus sang bunda. Seperti apa? Simak selengkapny dalam artikel di bawah!
Ketua MK Suhartoyo Buka Masa Sidang Tahun 2025

Ketua MK Suhartoyo Buka Masa Sidang Tahun 2025

Ketua MK Suhartoyo membuka masa sidang tahun 2025 dalam Sidang Pleno Khusus di Ruang Sidang Pleno MK.
Paus Fransiskus Desak Para Pemimpin Dunia Batalkan atau Secara Signifikan Kurangi Utang Negara Miskin

Paus Fransiskus Desak Para Pemimpin Dunia Batalkan atau Secara Signifikan Kurangi Utang Negara Miskin

Paus Fransiskus mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin pada Rabu (1/1/2025).
15 Orang Tewas Jadi Korban Truk Tabrak Kerumunan Pesta Tahun Baru di AS

15 Orang Tewas Jadi Korban Truk Tabrak Kerumunan Pesta Tahun Baru di AS

Sebanyak 15 orang tewas akibat sebuah truk menabrak kerumunan pesta tahun baru di New Orleans, Amerika Serikat (AS) sementara 30 lainnya mengalami luka-luka.
Trending
Media Vietnam Olok-Olok Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan yang Didepak Klub Liga Korea Selatan Suwon FC, Kata-katanya...

Media Vietnam Olok-Olok Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan yang Didepak Klub Liga Korea Selatan Suwon FC, Kata-katanya...

Media Vietnam terang-terangan mengolok-olok pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan yang baru saja didepak dari klub Liga Korea Selatan, Suwon FC, Rabu (1/1).
Janji Suwon FC Usai Lepas Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan Terungkap, Isinya Ternyata

Janji Suwon FC Usai Lepas Bek Timnas Indonesia Pratama Arhan Terungkap, Isinya Ternyata

Klub Liga Korea Selatan, Suwon FC membuat janji kepada bek Timnas Indonesia Pratama Arhan seusai tidak diperpanjang kontraknya.
Persib Konfirmasi Lepas Mailson Lima, Sriwijaya FC dan PSS Sleman Siap Tampung

Persib Konfirmasi Lepas Mailson Lima, Sriwijaya FC dan PSS Sleman Siap Tampung

Persib Bandung mengkonfirmasi melepas satu pemain asingnya, Mailson Lima dalam bursa transfer pemain paruh musim Liga 1 2024/2025. 
Sempat Jadi Andalan Timnas Indonesia, Pemain Keturunan ini Sekarang jadi Orang Penting di Timnas Negara Lain, Tak Disangka Ternyata Dia...

Sempat Jadi Andalan Timnas Indonesia, Pemain Keturunan ini Sekarang jadi Orang Penting di Timnas Negara Lain, Tak Disangka Ternyata Dia...

Pemain keturunan yang dulu sempat jadi andalan Timnas Indonesia kini memilih untuk meninggalkan tanah air dan berperan penting di Timnas negara lain. Siapa dia?
FC Utrecht dan Oxford United Temui Kata Sepakat di 33,7 M, Calon Striker Timnas Indonesia Segera Merapat ke Liga Inggris

FC Utrecht dan Oxford United Temui Kata Sepakat di 33,7 M, Calon Striker Timnas Indonesia Segera Merapat ke Liga Inggris

Klub asal Ole Romeny, FC Utrecht dilaporkan sepakat dengan klub Liga Inggris milik pengusaha Indonesia Anindya Bakrie dan Erick Thohir, Oxford United.
Top 3 Sport: Gaji Megawati Hangestri, Kata Pelatih Lawan Soal Mega-Bukilic, Warga Korea Ingin Megatron Bertahan di Red Sparks

Top 3 Sport: Gaji Megawati Hangestri, Kata Pelatih Lawan Soal Mega-Bukilic, Warga Korea Ingin Megatron Bertahan di Red Sparks

Berikut merupakan kumpulan artikel sport terpopuler di tvOnenews.com pada Rabu (1/1/2025). Kabar soal Megawati Hangestri di Red Sparks menjadi yang diminati.
Pratama Arhan Didepak Suwon FC, Media Vietnam Ramal Nasib Pemain Andalan Timnas Indonesia Sebentar Lagi akan...

Pratama Arhan Didepak Suwon FC, Media Vietnam Ramal Nasib Pemain Andalan Timnas Indonesia Sebentar Lagi akan...

Media Vietnam komentari akhir perjalanan Pratama Arhan di Suwon FC, apa kata media Vietnam tentang bek Timnas Indonesia andalan Shin Tae-yong, Pratama Arhan?
Selengkapnya
Viral