Inilah Sosok Mahasiswa Termuda ITB Yang Baru Berusia 16 Tahun

Bandung, Jawa Barat – Andi  Safa Afianzar menjadi mahasiswa termuda yang diterima sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasil Penerimaan Mahasiswa Baru ITB tahun Akademik 2021/2022, Andi tercatat diterima sebagai mahasiswa Fakultas MIPA. Andi tahun ini berusia genap 16 tahun.

Dikutif dari Instagram @andi_afianzar yang di posting Selasa (17/8), Andi menulis Berbakti untuk Tuhan, Bangsa dan Almamater.

Siswa Lulusan SMAN 15 Surabaya ini menyatakan siap menjadi manusia yang bermanfaat.

"Saya Andi Safa Afianzar dari FMIPA ITB 2021 siap mengisi hari hari produktif di masa muda, untuk menjadi insan dewasa yang sebaik baiknya, yaitu menjadi insan yang paling bermanfaat bagi banyak orang,” tulisnya.

Walau usianya masih tergolong muda, tetapi pemikiran Andi bisa dibilang dewasa. Hal itu terlihat dari komentar dan tanggapan keluarga serta teman Andi di Instagram.

Sementara dalam rilis yang diterima tvOnenews  dari humas ITB, Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun ini Di Institut Teknologi Bandung (ITB),  menerima 7.277 mahasiswa baru Semester I Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Jumlah tersebut terdiri atas 4.355 mahasiswa Program Sarjana, 2.224 mahasiswa Program Magister, 326 mahasiswa Program Doktor, dan 372 mahasiswa Program Profesi.

Salah satu mahasiswa tersebut adalah Andi Safa Afianzar tercatat diterima sebagia mahasiswa S1 Fakultas MIPA.

Sementara mahasiswa termuda di program Magister yaitu Talitha Kayla Amory berusia 19 Tahun, tercatat diterima di jurusan Informatika-STEI ITB. Serta mahasiswa Termuda Program Doktor bernama Syed Saquib jurusan Teknik Kimia atau FTI, berusia 22 Tahun.

ITB juga menerima mahasiswa tertua di Program Doktor bernama Rudy Setyo Purnomo, tercatat di Prodi Sains Management-SBM, yang sudah berusia 69 Tahun.

“ITB memang memberikan kesempatan kepada siapapun untuk mengikuti perkuliahan tanpa memandang asal daerah, gender, serta usia, sepanjang memang memenuhi kualifikasi akademik,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Jaka Sembiring.

Menurut lelaki bergelar profesor ini, harkat pendidikan sangat penting bagi ITB. Harkat pendidikan dapat dimaknai sebagai kemuliaan pendidikan di ITB yang terletak pada nilai-nilai luhur dan kecakapan yang menjadi panduan dan dilaksanakan selama menjalani pendidikan di ITB.

Harkat Pendidikan ITB memaknai kembali moto “In Harmonia Progressio” yang menjadi landasan membangun kehidupan kampus sejak tahun 1920 ke dalam konteks kekinian, yaitu keselarasan dalam empat dimensi kemanusiaan: fisik, nalar, emosi, dan spiritual. Di atas nilai-nilai keselarasan itu, perlu dibangun pula kecakapan yang menjadi bekal bagi seluruh lulusan ITB. Terdapat tiga kecakapan yang perlu dibangun, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.