Depok, Jawa Barat - Epidemiolog UI Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masyarakat diperbolehkan tidak memakai masker di ruang terbuka dinilai terlalu terburu-buru. Ruang terbuka yang dimaksud juga tidak jelas dan perlu adanya catatan dalam kebijakan tersebut.
Miko menyebut di Inggris, kebijakan tidak memakai masker juga dengan catatan social distancing tetap diberlakukan.
"Iya itu sangat mudah untuk diimplementasikan berbeda-beda. Ruang terbuka ruang yang seperti apa. Jadi menurut saya membingungkan masyarakat," ujar Miko saat ditemui di kediamannya di kawasan Sukmajaya, Selasa (17/5/2022).
Ia juga menambahkan pernyataan tersebut seperti "cek ombak". Padahal di negara lain, penerapannya dengan catatan yang ketat seperti social distancing dan testing yang tetap digencarkan.
"Saya meluruskan, sebaiknya presiden menambah kalo sosial distancing dapat diterapkan dengan baik. Itu harus di-clear-kan mungkin oleh anak buah presiden yaitu menteri kesehatan, wajib mendefinisikan yang dimaksud ruang terbuka oleh presiden," ungkapnya.
Miko menuturkan meskipun angka Covid-19 di Indonesia terus menurun, tetapi banyak juga masyarakat yang sudah abai dengan protokol kesehatan. Kebijakan lepas masker ini pun baru bisa dinilai setelah bulan Juli nanti.
"Gelombang 1 dan 2 ini kan perbedaannya 6 bulan, jadi baru bisa dilihat apakah ada lonjakan atau tidak nanti setelah bulan Juli," tandasnya. (mka/act)
Load more