Ingat pesan bapak, tetap sabar dan jangan dendam. Allah tidak sare (tidur)," kata Soeharto.
Mendengar pesan dari ayahnya itu, Tutut pun tak mampu menahan air matanya. Ia lantas menangis karena takut kehilangan sang ayah.
Kala itu menurut Tutut, Soeharto memegang tangan Tutut sambil menenangkan Tutut.
"Jangan sedih, semua manusia pasti akan kembali kepada-nya. Tinggal waktunya berbeda. Bapak tidak akan hidup selamanya. Kamu harus ikhlas, Insya Allah kita akan bertemu suatu saat nanti, di alam lain.
Dekatlah dan bersenderlah selalu kalian semua hanya kepada Allah. Karena hanya Dia yang pasti bisa membawa kita ke surga. Doakan bapak dan ibumu," tulis Tutut.
Air mata Tutut semakin tak terbendung, menurut Tutut, ia hanya bisa terdiam dan takut kala itu.
Tutut memeluk Soeharto erat-erat lalu mencium tangannya. Karena Soeharto mengatakan lelah dan ingin istirahat, Tutut membetulkan posisi selimut ayahnya.
Sambil menyelimuti ayahnya yang terbaring lemah, Tutut pun berdoa kepada Allah di dalam hati.
"Ya Allah, beri saya kekuatan dan kemudahan untuk melaksanakan keinginan bapak, amin."
Load more