Jakarta – Virus varian baru kembali ditemukan yaitu virus Hendra (HeV). Virus yang menggunakan nama dari lokasi pertama kalinya virus ini terdeteksi yakni di Kota Hendra, Brisbane, Australia. Menurut penelitian, penyakit yang memiliki gejala demam, hingga radang selaput otak dan koma ini awalnya dibawa oleh kelelawar pemakan buah.
Lalu, Kelelawar pemakan buah yang terjangkit virus Hendra (HeV) dapat menularkannya ke kuda melalui buah yang dimakan oleh kelelawar. Selain itu, kuda yang terjangkit dapat lanjut menularkan virus ini ke manusia melalui kontak cairan tubuh kuda seperti cairan hidung atau darah kuda.
Virus Hendra (HeV) memang dinilai sebagai varian virus baru yang lebih mematikan. Menurut keterangan tertulis yang disampaikan oleh Profesor Prof. Zubairi Djoerban, Ketua Penanganan Satgas Covid-19 IDI pada Sabtu (21/05/2022) bahwa berdasarkan data, 7 dari 10 manusia yang terinfeksi virus Hendra meninggal. Namun, Prof Zubairi menghimbau untuk tidak panik.
¨Namun, infeksi Hendra pada manusia amat jarang terjadi. Enggak usah panik,¨ tulisnya dikutip dari akun Instagram @profesorzubairi.
Berdasarkan data yang dikutip dari NCBI bahwa hingga Maret 2021tercatat telah terjadi 63 kasus virus Hendra di Australia yang menyerang kuda. Kasus ini menyebabkan 105 kematian kuda. Tercatat pula, 7 orang yang terjangkit virus ini, 4 di antaranya meninggal dunia. (rka)
Load more