Ciamis, Jawa Barat - Bagi masyarakat Priangan Timur khususnya Kabupaten Ciamis sudah tidak asing dengan jembatan Cirahong yang melintasi sungai Citanduy. Jembatan berusia 128 tahun ini, sempat ditutup selama sebulan akibat perbaikan di badan jembatan.
Tepat di bulan kemerdekaan, Agustus ini jembatan Cirahong kembali bisa dilintasi oleh warga dari Kabupaten Ciamis menuju Kabupaten Tasikmalaya dan sebaliknya.
Warga dari kedua daerah itu memanfaatkan jembatan Cirahong untuk beraktifitas lantaran jarak tempuh yang lebih dekat dibanding harus melintasi jalur utama lintas selatan. Selain jaraknya yang lebih dekat, warga yang melintasi wilayah Cirahong akan dimanjakan dengan panorama alam yang menakjubkan.
Jembatan Cirahong dengan panjang 202 meter tersebut merupakan jembatan multifungsi. Di bagian atas jembatan merupakan jalur kereta api dari arah Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara dibagian tengah jembatan merupakan jalur perlintasan kendaraan.
Jembatan Cirahong dengan tinggi 90 meter dari permukaan sungai Citanduy teersebut dibangun pada jaman kolonial Belanda tahun 1893 silam dengan tujuan pembangunan jalur kereta api dengan peruntukan pengiriman logistik dan penumpang. Pemerintah Belanda akan membangun jalur kereta api di selatan Jawa Barat namun tidak melintasi wilayah Kabupaten Ciamis lantaran medan yang terlalu sulit dan biaya yang tinggi.
Bupati Galuh Ciamis yang saat itu dijabat oleh Raden Adipati Aria Kusumadiningrat langsung menemui pemerintah Belanda dan meminta agar jalur kereta api bisa melintasi wilayah Kabupaten Ciamis.
Akhirnya pemerintah Belanda membuat skema pembangunan jalur kereta api yang melintasi sungai Citanduy dengan membangun jembatan Cirahong. Meski memakan biaya yang sangat besar, pembangunan jembatan Cirahong ini dinilai seimbang lantaran wilayah Kabupaten Ciamis saat itu merupakan salah satu sentra penghasil perkebunan yang tinggi seperti getah karet.
Hingga kini, konstruksi utama jembatan Cirahong belum pernah diperbaiki karena kondisinya yang masih kokoh dan layak digunakan. Perbaikan hanya dilakukan di bagian tengah jembatan yang terbuat dari kayu untuk lintasan kendaraan saja. Arus lalu lintas di jembatan Cirahong diatur oleh warga setempat dengan sistem buka tutup atau bergiliran.
“Terutama kalau akhir pekan, kendaraan dari dua arah selalu ramai 24 jam dan petugas dibagi dua tim,” terang penjaga jembatan Cirahong, Aceng Suhendar kepada tvonenews.com, Kamis(19/8).
Setiap petang hari, di dua sisi jembatan Cirahong selalu ramai oleh penduduk setempat mulai dari aktifitas bekerja hingga mereka yang sengaja main untuk melepas lelah. Bahkan di musim arus mudik lebaran, jembatan Cirahong digunakan pemudik sebagai jalur alternatif. Dalam satu hari, jumlah kendaraan yang melintasi jembatan Cirahong bisa mencapai 5 ribu kendaraan roda dua dan roda empat.
Warga mengaku sejak dibangunnya jembatan Cirahong ini, penduduk setempat selalu memanfaatkannya untuk aktivitas bekerja ke dua daerah dan untuk berwisata murah bersama keluarga.
“Setiap sore saya ajak anak-anak untuk nongkrong di sekitar jembatan, selain menikmati alam, anak-anak juga senang melihat kendaraan yang melintas,” ucap warga setempat, Rina Mulyani. (Aditya Tri Wahyudi/ito)
Load more