Visi-Misi Partai NasDem, dikutip melalui situs resmi nasdem
Visi:
Bunyi teks visi partai ini secara utuh adalah “Indonesia yang merdeka sebagai negara bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya.” Untuk dapat dipahami, teks visi tersebut perlu diterjemahkan secara kontekstual. Terdapat tiga kata kunci penting di sini: merdeka, kedaulatan ekonomi, dan martabat budaya.
Pertama, kata ‘merdeka’ itu dapat diterjemahkan menjadi freedom (‘merdeka dari’ atau ‘bebas dari’) dan liberty (‘merdeka untuk’ atau ‘bebas untuk’) sekaligus. Freedom tanpa liberty itu omong kosong. Begitupun sebaliknya. Contoh, suatu negara berhasil ‘merdeka dari’ penjajah. Freedom di sini terbukti berhasil diraih. Namun, setelah merdeka ternyata negara tersebut menerapkan sistem otoriterianisme yang memenjara kebebasan (liberty) warganya untuk berpendapat, bersikap, dan berekspresi. Sehingga, warganya tidak ‘bebas untuk’ berpendapat, bersikap, dan berekspresi. Liberty mereka terenggut. Lantas, apa arti kemerdekaan dari penjajah buat mereka? Keluar dari mulut singa (penjajah) masuk ke mulut harimau (otoriterianisme). Kondisi politik semacam ini yang tejadi pada era Orde Baru.
Kedua, kedaulatan ekonomi. Masalah kedaulatan ekonomi ini merupakan salah satu penyebab penting terhapusnya freedom dan liberty di atas. Kolonialisme Belanda dan Jepang berhasil merenggut kemerdekaan (freedom) Nusantara karena berhasil melumpuhkan kedaulatan ekonomi rakyatnya. Di era Reformasi ini, kebebasan bagi rakyat terkesan palsu (seperti contoh di atas) karena kedaulatan ekonomi mereka pun dilemahkan. Kata kuncinya adalah ‘hancurnya kedaulatan ekonomi rakyat’. Dengan demikian, ini sangat terkait dengan masalah kemiskinan dan kesenjangan. Jadi, visi Partai NasDem ingin menegakkan kedaulatan ekonomi ini dapat diterjemahkan dengan upayanya untuk secara serius memberantas kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Kedaulatan ekonomi rakyat bukan kedaulatan ekonomi segelintir orang. Kemajuan pembangunan sektor perekonomian di Indonesia tanpa upaya meminimalisasi kesenjangan bagi Partai NasDem adalah usaha pembangunan yang kontra-produktif.
Ketiga, martabat kebudayaan. Visi ketiga Partai NasDem ini sangat berkaitan dengan kekayaan budaya Indonesia yang tidak terkelola dengan baik dan bahkan mulai hampir dilupakan oleh generasi mudanya. Di tengah gempuran globalisasi—dengan datangnya berbagai fasilitas-fasilitas digital yang menghubungkan satu bangsa dengan bangsa lain tanpa terikat batasan-batasan negara—banyak generasi bangsa kita mulai latah dan bahkan lebih membanggakan budaya bangsa lain. Kepercayaan diri sebagai bangsa Indonesia untuk mencintai budayanya hampir lenyap. Padahal, kekayaan budaya bangsa kita sangat besar. Kesadaran budaya ini di era sekarang merupakan hal yang urgen. Lenyapnya kesadaran tersebut merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan secara tepat, baik dari pemerintah maupun non-pemerintah. NasDem sebagai partai politik—bila dilihat dari visi ketiga ini—hadir untuk turut terlibat memecahkan masalah tersebut.
Misi:
Pertama, sistem politik yang demokratis dan berkeadilan.
Kedua, sistem ekonomi yang demokratis.
Ketiga, gotong royong sebagai budaya.
(mg4/ito)
Load more