LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
Sumber :
  • tim tvOne

Yuk Mengenal Partai Nasional Demokrat (NasDem)

Pada Pemilu 2014, NasDem besutan Surya Paloh ini secara terbuka menjadi deklarator mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Capres dan Cawapres RI 2014-2019

Selasa, 24 Mei 2022 - 08:19 WIB

Partai Nasional Demokrat (Nasdem) merupakan satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. 

Partai NasDem ingin memperjuangkan kembali keberadaan idealisme di tengah apatisme publik terhadap politik. Partai NasDem ingin memperjuangkan idealisme kehidupan bangsa yang jauh lebih penting dari kepentingan pribadi, kelompok, atau partai.

Pada Pemilu 2014, Partai NasDem besutan Surya Paloh ini secara terbuka menjadi deklarator mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Capres dan Cawapres RI 2014-2019.

Yuk kita mengenal Partai Nasdem.

1. Sejarah NasDem

Partai Nasdem didirikan berdasarkan dengan akta notaris pada tanggal 01 Februari 2011 di Jakarta. Partai Nasdem sendiri dideklarasikan pada tanggal 26 Juli 2011, lalu di daftarkan pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 27 Juli 2011.

Baca Juga :

Partai NasDem ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai badan hukum pada tanggal 11 November 2011 lalu ditetapkan sebagai tanggal pendirian Partai NasDem.

Pada Januari 2013, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 10 partai politik yang di verifikasi administrasi dan faktual termasuk Partai NasDem ada di dalamnya. 

Kelahiran Partai NasDem tidak bisa dipisahkan lepas dari visi dan misi utama organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat, yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.

Pada Januari 2013 Kongres l Partai Nasdem dan kelolosan verifikasi faktual. Kongres l Partai NasDem yang digelar pada tanggal 25-26 Januari 2013 di Jakarta menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai NasDem. Berbagai macam keputusan penting dikeluarkan dalam kongres ini. Salah satunya adalah antara memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018.

Kongres l Partai NasDem diikuti 66 orang yang mewakili 33 DPW, 994 orang mewakili 497 DPD, 9 orang mewakili Majelis Tinggi, dan 2 orang anggota Dewan Pakar. Selain peserta yang memiliki hak suara, Kongres juga dihadiri 800 orang peninjau yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Keputusan sidang pleno pertama diambil pada tanggal 25 Januari 2013 sekita pukul 23:00 WIB. Seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD),dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Advokasi Hukum, dan Petani NasDem), bersatu suara memercayakan Surya Paloh menjadi Ketua Umum Partai NasDem selama lima tahun.

KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai NasDem memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:

- Memiliki kepengurusan seperti Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum.
- Memiliki lebih dari 30% fungsionaris perempuan.
- Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.

2. Kepesertaan Pemilu

Partai NasDem merupakan satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Sehingga, Partai NasDem berhak mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada 2014.

Pada Pemilu 2014, Partai NasDem juga secara terbuka menjadi deklarator mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Capres dan Cawapres RI 2014-2019

Penetapan hasil Pemilu 2014 berdasarkan lampiran SK KPU No.411/Kpts/KPU/2014, Partai NasDem mendapat kursi terbanyak, kesembilan dengan jumlah 8.402.812 suara. Sebanyak 35 kursi parlemen diraih NasDem, dengan 6,72 persen atau 8.402.812 suara.

Kongres ll Partai NasDem digelar pada 8-11 November 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Yang mengusung tema "Restorasi Untuk Indonesia Maju."

Hasil Pemilu (Pileg) 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat jumlah suara sah nasional pada pemilu anggota DPR 2019 sebesar 139.970.810 suara. Rekapitulasi ini ditetapkan pada Selasa, 21 Mei 2019 pukul 01.46 WIB melalui Keputusan KPU RI Nomor 987/PL.01.8-KPT/06/KPU/V/2019 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

Partai NasDem menempati urutan ke 4 dengan presentase 9,05% atau 12.661.792 suara, dan berhak mendapatkan 59 kursi di parlemen, karena memenuhi ketentuan ambang batas parlemen yang ditetapkan saat itu, sebanyak 4%.

Partai NasDem bersama partai koalisi Indonesia Maju juga berhasil memenangkan pasangan Capres – Cawapres Joko Widodo – KH. Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, dengan persentase 55,50 % atau 85.607.362 suara.

3. Kepemimpinan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa keputusan partainya mendukung Joko Widodo (Jokowi) didasari keyakinan bahwa Jokowi bisa memimpin negara untuk mengatasi berbagai permasalahan kompleks. NasDem juga menjelaskan dukungannya tanpa syarat apapun. Dukungan Jokowi memang diniatkan dan diikhlaskan secara sungguh-sungguh demi memperbaiki nasib bangsa dan rakyat.

Partai NasDem ingin memperjuangkan kembali keberadaan idealisme di tengah apatisme publik terhadap politik. Partai NasDem ingin memperjuangkan idealisme kehidupan bangsa yang jauh lebih penting dari kepentingan pribadi, kelompok, atau partai.

Visi-Misi Partai NasDem, dikutip melalui situs resmi nasdem
Visi:

Bunyi teks visi partai ini secara utuh adalah “Indonesia yang merdeka sebagai negara bangsa, berdaulat secara ekonomi, dan bermartabat dalam budaya.” Untuk dapat dipahami, teks visi tersebut perlu diterjemahkan secara kontekstual. Terdapat tiga kata kunci penting di sini: merdeka, kedaulatan ekonomi, dan martabat budaya.

Pertama, kata ‘merdeka’ itu dapat diterjemahkan menjadi freedom (‘merdeka dari’ atau ‘bebas dari’) dan liberty (‘merdeka untuk’ atau ‘bebas untuk’) sekaligus. Freedom tanpa liberty itu omong kosong. Begitupun sebaliknya. Contoh, suatu negara berhasil ‘merdeka dari’ penjajah. Freedom di sini terbukti berhasil diraih. Namun, setelah merdeka ternyata negara tersebut menerapkan sistem otoriterianisme yang memenjara kebebasan (liberty) warganya untuk berpendapat, bersikap, dan berekspresi. Sehingga, warganya tidak ‘bebas untuk’ berpendapat, bersikap, dan berekspresi. Liberty mereka terenggut. Lantas, apa arti kemerdekaan dari penjajah buat mereka? Keluar dari mulut singa (penjajah) masuk ke mulut harimau (otoriterianisme). Kondisi politik semacam ini yang tejadi pada era Orde Baru.

Kedua, kedaulatan ekonomi. Masalah kedaulatan ekonomi ini merupakan salah satu penyebab penting terhapusnya freedom dan liberty di atas. Kolonialisme Belanda dan Jepang berhasil merenggut kemerdekaan (freedom) Nusantara karena berhasil melumpuhkan kedaulatan ekonomi rakyatnya. Di era Reformasi ini, kebebasan bagi rakyat terkesan palsu (seperti contoh di atas) karena kedaulatan ekonomi mereka pun dilemahkan. Kata kuncinya adalah ‘hancurnya kedaulatan ekonomi rakyat’. Dengan demikian, ini sangat terkait dengan masalah kemiskinan dan kesenjangan. Jadi, visi Partai NasDem ingin menegakkan kedaulatan ekonomi ini dapat diterjemahkan dengan upayanya untuk secara serius memberantas kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Kedaulatan ekonomi rakyat bukan kedaulatan ekonomi segelintir orang. Kemajuan pembangunan sektor perekonomian  di Indonesia tanpa upaya meminimalisasi kesenjangan bagi Partai NasDem adalah usaha pembangunan yang kontra-produktif.

Ketiga, martabat kebudayaan. Visi ketiga Partai NasDem ini sangat berkaitan dengan kekayaan budaya Indonesia yang tidak terkelola dengan baik dan bahkan mulai hampir dilupakan oleh generasi mudanya. Di tengah gempuran globalisasi—dengan datangnya berbagai fasilitas-fasilitas digital yang menghubungkan satu bangsa dengan bangsa lain tanpa terikat batasan-batasan negara—banyak generasi bangsa kita mulai latah dan bahkan lebih membanggakan budaya bangsa lain. Kepercayaan diri sebagai bangsa Indonesia untuk mencintai budayanya hampir lenyap. Padahal, kekayaan budaya bangsa kita sangat besar. Kesadaran budaya ini di era sekarang merupakan hal yang urgen. Lenyapnya kesadaran tersebut merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan secara tepat, baik dari pemerintah maupun non-pemerintah. NasDem sebagai partai politik—bila dilihat dari visi ketiga ini—hadir untuk turut terlibat memecahkan masalah tersebut.

Misi:

Pertama, sistem politik yang demokratis dan berkeadilan. 
Kedua, sistem ekonomi yang demokratis. 
Ketiga, gotong royong sebagai budaya.
(mg4/ito)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tak Disangka Berawal Cuma Ingin Berkarir di Sepak Bola Indonesia, Ujungnya Pemain Naturalisasi Ini Putuskan Mualaf Demi ...

Tak Disangka Berawal Cuma Ingin Berkarir di Sepak Bola Indonesia, Ujungnya Pemain Naturalisasi Ini Putuskan Mualaf Demi ...

Kisah spiritual pemain naturalisasi ini sungguh menarik, sebab tak disangka-sangka ia jadi tertarik belajar memahami Agama Islam (mualaf). Sebab ia mau menikah
Ilmu Padi Arne Slot Meski Bawa Liverpool Puncaki Klasemen Liga Inggris, Tak Mau Jemawa Sebelum Musim Berakhir

Ilmu Padi Arne Slot Meski Bawa Liverpool Puncaki Klasemen Liga Inggris, Tak Mau Jemawa Sebelum Musim Berakhir

Pelatih Liverpool, Arne Slot tak mau terlalu jemawa dan merasa timnya bakal juara meski sejauh ini skuad asuhannya berhasil memuncaki klasemen Liga Inggris.
Terkuak! Modus Penyelundupan Mesin Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Terkuak! Modus Penyelundupan Mesin Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Kepolisian berhasil membongkar jaringan produksi uang palsu yang beroperasi di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. 
Kado Khusus dari Carlos Pena Buat Ulang Tahun The Jakmania: Persija Akan Kalahkan PSS di Pekan 16 Liga 1

Kado Khusus dari Carlos Pena Buat Ulang Tahun The Jakmania: Persija Akan Kalahkan PSS di Pekan 16 Liga 1

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena ingin memberikan kado khusus di HUT ke-27 The Jakmania yakni kemenangan saat menghadapi PSS Sleman di Liga 1 2024-2025.
Begini Skenario Busuk Main Mata Vietnam Vs Myanmar yang Bisa Buat Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Tak Ada Cara Lain Skuad Garuda Harus…

Begini Skenario Busuk Main Mata Vietnam Vs Myanmar yang Bisa Buat Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Tak Ada Cara Lain Skuad Garuda Harus…

Skenario main mata antara Vietnam melawan Myanmar pada matchday terakhir Piala AFF 2024 akan membuat Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal.
Jam Berapa Afdholnya Shalat Tahajud? Kata Ustaz Adi Hidayat Itu Berdasarkan Surat Adz Dzariyat pada Ayat .....

Jam Berapa Afdholnya Shalat Tahajud? Kata Ustaz Adi Hidayat Itu Berdasarkan Surat Adz Dzariyat pada Ayat .....

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan ada 4 keistimewaan dari shalat tahajud yang tidak ditemui dalam ibadah lainnya. Simak selengkapnya dan waktu lebih afdhol di
Trending
Reaksi Menohok Suporter Timnas Indonesia usai Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Singgung Soal Pemain Naturalisasi Harimau Malaya

Reaksi Menohok Suporter Timnas Indonesia usai Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Singgung Soal Pemain Naturalisasi Harimau Malaya

Suporter Timnas Indonesia ikut bereaksi usai Malaysia tersingkir dari Piala AFF 2024, karena hanya mampu bermain imbang melawan Singapura dengan skor 0-0.
Terungkap, Sosok Kanit Reskrim yang Tewas Dipukuli Sopir Mobil BBM Ilegal, Istri Bocorkan Tingkah Lakunya

Terungkap, Sosok Kanit Reskrim yang Tewas Dipukuli Sopir Mobil BBM Ilegal, Istri Bocorkan Tingkah Lakunya

Aipda Kiswanto, Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Polres Paser, Kalimantan Timur, gugur dalam tugas setelah mengalami insiden tragis. 
Begini Skenario Busuk Main Mata Vietnam Vs Myanmar yang Bisa Buat Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Tak Ada Cara Lain Skuad Garuda Harus…

Begini Skenario Busuk Main Mata Vietnam Vs Myanmar yang Bisa Buat Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Tak Ada Cara Lain Skuad Garuda Harus…

Skenario main mata antara Vietnam melawan Myanmar pada matchday terakhir Piala AFF 2024 akan membuat Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal.
Perkataan Megawati Hangestri Ini Buat Pelatih Red Sparks Marah? Tanpa Ragu Pevoli Asal Jember itu Lebih Pilih...

Perkataan Megawati Hangestri Ini Buat Pelatih Red Sparks Marah? Tanpa Ragu Pevoli Asal Jember itu Lebih Pilih...

Bintang voli asal Indonesia yakni Megawati Hangestri sempat memberikan sebuah pernyataan yang mungkin saja bisa membuat pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin marah.
Kado Khusus dari Carlos Pena Buat Ulang Tahun The Jakmania: Persija Akan Kalahkan PSS di Pekan 16 Liga 1

Kado Khusus dari Carlos Pena Buat Ulang Tahun The Jakmania: Persija Akan Kalahkan PSS di Pekan 16 Liga 1

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena ingin memberikan kado khusus di HUT ke-27 The Jakmania yakni kemenangan saat menghadapi PSS Sleman di Liga 1 2024-2025.
Ahli Feng Shui Pastikan Ada Peluang Baru di Tahun Ular Kayu Sambut 2025

Ahli Feng Shui Pastikan Ada Peluang Baru di Tahun Ular Kayu Sambut 2025

Ahli Feng Shui, Ronihan, mengakui sudah siap mengakhiri penutupan tahun 2024 dan menyambut tahun 2025 yang menjadi Tahun Ular Kayu.
Kemkomdigi Blokir 5,4 Juta Situs Judol di Indonesia, Ini Buktinya

Kemkomdigi Blokir 5,4 Juta Situs Judol di Indonesia, Ini Buktinya

Plt. Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Molly Prabawati, pastikan pemerintah terus melakukan langkah aktif dalam memberantas situs perjudian online.
Selengkapnya
Viral